kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Pertamina Mengklaim Tumpahan Minyak di Perairan Karawang Tinggal 10%


Jumat, 02 Agustus 2019 / 08:11 WIB
Pertamina Mengklaim Tumpahan Minyak di Perairan Karawang Tinggal 10%


Reporter: Filemon Agung , Lidya Yuniartha, Vendi Yhulia Susanto | Editor: Tedy Gumilar

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto menyebut kasus kebocoran tersebut bisa berdampak lebih buruk.

"Risiko paling fatal adalah rig tenggelam, seperti di film Deep Water Horizon tentang kecelakaan kerja di sumur minyak," sebut Djoko beberapa waktu lalu.

Jika ini benar, penanganan pencemaran air memakan dana yang besar, sampai US$ 61,6 miliar, belum termasuk hitungan pajak.

Manajer Energi dan Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Dwi Sawung mengaku, Walhi akan terus mengawasi penanganan pencemaran akibat semburan minyak itu ke lingkungan.

Walhi juga menunggu itikad baik Pertamina dan pemerintah untuk segere menyelesaikan masalah ini.

Meski belum menghitung dampak kerugian lingkungan akibat insiden ini, Dwi memperkirakan kasus ini bisa lebih besar dari kasus di Balikpapan.

"Tumpahan minyak ini dari sumur, bukan pipa yang bocor seperti di Balikpapan yang merugikan negara dari lingkungan hingga US$ 8,27 miliar," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×