kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perlancar aliran barang, Kemenko Perekonomian: Perlu kolaborasi INSW


Kamis, 18 Juni 2020 / 16:22 WIB
Perlancar aliran barang, Kemenko Perekonomian: Perlu kolaborasi INSW
ILUSTRASI. kantor pengelola portal Indonesia National Single Window (INSW) di Jakarta


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolaborasi Indonesia National Single Window (INSW) akan memperlancar aliran barang. Hal itu sebagai langkah dalam kolaborasi sistem logistik di Indonesia. Aliran data dalam INSW akan memperlancar aliran barang.

"INSW supaya aliran data lebih lancar sehingga aliran barang juga bisa lancar," ujar Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian Bambang Adi Winarso saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (18/6).

Bambang bilang kolaborasi tersebut baru dilaksanakan. Tidak hanya dalam sistem yang dimiliki kementerian dan lembaga, integrasi juga dilakukan bekerja sama dengan pelaku usaha.

Baca Juga: Jokowi terbitkan Inpres tentang penataan ekosistem logistik nasional

"Bukan hanya kementerian terkait saja tapi juga pelaku usaha transportasi, operator pelabuhan, dan lain lain," terang Bambang.

Berdasarkan Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2020, pemerintah akan mendorong kolaborasi sistem logistik. Kementerian perhubungan akan mengintegrasikan layanan ekspor, impor, dan logistik dengan sistem ekosistem logistik melalui INSW.

Hal serupa juga akan dilakukan oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Kemendag akan mengintegrasikan izin ekspor impor dan Kemenperin akan mengintegrasikan pengajuan syarat izin impor dalam INSW.

Sistem terpadu terkait logistik tersebut diharapkan sebelumnya didorong oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas bulan Maret lalu. Pasalnya peringkat Indonesia dalam index logistik masih tertinggal dengan sejumlah negara.

Berdasarkan Logistic Performance Index tahun 2018 Indonesia berada di peringkat 46. Peringkat itu menunjukkan Indonesia jauh tertinggal dari Singapura yang berada di peringkat 7, China di peringkat 29, Thailand di peringkat 32, dan Vietnam di peringkat 39.

Baca Juga: Ini 12 fasilitas dan kemudahan Bea Cukai untuk dukung penanggulangan Covid-19

Belum adanya platform logistik dari hulu ke hilir menjadi faktor penyebab tingginya biaya logistik. Jokowi bilang platform tersebut merupakan kebutuhan yang penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×