Reporter: Irma Yani |
JAKARTA. Pemerintah akan membeli alat pencitraan satelit untuk mengawasi kawasan hutan yang masuk peta moratorium hutan. Pembelian itu akan menelan anggaran sebesar Rp 8,9 miliar.
"Kita menganggarkan dana untuk membeli citra satelit. Alat ini bisa memperketat pengawasan moratorium," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto, kepada KONTAN, Jumat (17/6).
Hadi memaparkan, rekam gambar yang dihasilkan citra satelit tersebut memiliki resolusi hingga jarak lima meter. Dengan demikian, aktivitas dalam kawasan moratorium bisa tampak dengan jelas.
"Kalau terjadi alih fungsi hutan bisa segera dideteksi. Kita bisa lihat dengan jelas perubahan tutupan kawasan hutan baik yang dimoratorium atau yang tidak, bila dirambah, digunduli, direhabilitasi, ditanami, atau direklamasi, " paparnya.
Ia mengatakan, rencana pembelian citra satelit sendiri akan masuk dalam anggaran pada 2012 mendatang. "Menhut sudah menyampaikan ke DPR dalam rapat kerja beberapa waktu lalu. Kalau dananya cukup, kita beli Citra Satelit Geo Eyes dengan resolusi 2 meter, sehingga benar-benar presisi. Sekarang beberapa Hutan Tanam Industri (HTI) di Sumatera sudah pakai Geo Eyes," jelasnya.
Setelah pemebelian citra satelit tersebut, Hadi menuturkan, pihaknya akan langsung melaksanakan pengoperasiannya. Citra satelit tersebut akan masuk sebagai perlengkapan pada Pusat Data Kemenhut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News