kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peringatan IDI akan risiko penularan Covid-19 kini pada titik tertinggi


Sabtu, 02 Januari 2021 / 19:08 WIB
Peringatan IDI akan risiko penularan Covid-19 kini pada titik tertinggi
ILUSTRASI. Peringatan IDI akan risiko penularan Covid-19 kini pada titik tertinggi


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

"Sedapat mungkin tetap di rumah saja dulu, karena aktivitas di luar rumah tetap memiliki risiko pajanan infeksi yang jauh lebih tinggi," kata Aman.

"Screening dan contact tracing berlaku untuk anak semua umur, sehingga pastikan agar anak dapat diketahui status infeksinya dengan metode pemeriksaan yang benar," tuturnya. Diberitakan, kasus Covid-19 di Indonesia belum juga memperlihatkan tanda-tanda membaik tepat 10 bulan pandemi berjalan di Indonesia hingga saat ini, Sabtu (2/1/2021).

Pemerintah belum dapat mengendalikan laju penularan virus corona, sehingga kasus baru terus bertambah. Data pada Sabtu ini pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 7.203 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 758.473 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Jessi Carina

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDI: Risiko Penularan Covid-19 Saat ini Berada di Titik Tertinggi"

Selanjutnya: Infeksi virus corona bisa Anda cegah dengan hal ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengatakan, risiko penularan Covid-19 saat ini berada di titik tertinggi. Dia menyebut rasio positif Covid-19 saat ini berada di angka 29,4 persen. "Kami mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat karena risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi di mana rasio positif Covid-19 berada di angka 29,4 persen," ujar Adib dikutip dari siaran pers PB IDI, Sabtu (2/1/2020). "Situasi akan bisa menjadi semakin tidak terkendali jika masyarakat tidak membantu dengan meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3M," lanjutnya menegaskan. Baca juga: IDI: Kematian Tenaga Medis akibat Covid-19 di Indonesia Tertinggi se-Asia Selain itu, PB IDI juga mengingatkan kepada pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan agar memperhatikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan. Menurutnya, tenaga medis dan kesehatan harus diberikan tes rutin untuk mengetahui status kondisi kesehatan terkini mereka. "Perlindungan bagi tenaga medis dan kesehatan ini adalah mutlak diperlukan karena dalam situasi masyarakat yang abai protokol kesehatan dan seharusnya berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi ini, namun kami (para tenaga medis dan kesehatan) kini bukan hanya menjadi garda terdepan namun juga benteng terakhir," tambah Adib. Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Pulungan mengingatkan bahwa pandemi belum akan selesai dalam waktu dekat. Pihaknya meminta semua pihak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, memastikan agar semua orang terutama anak tidak tertular penyakit, serta mulai mengajarkan perilaku hidup bersih sehat sejak dini semampu anak. Baca juga: IDI: Mutasi Virus Corona Terjadi dari Waktu ke Waktu, Potensi Vaksinasi Berkala "Sedapat mungkin tetap di rumah saja dulu, karena aktivitas di luar rumah tetap memiliki risiko pajanan infeksi yang jauh lebih tinggi," kata Aman. "Screening dan contact tracing berlaku untuk anak semua umur, sehingga pastikan agar anak dapat diketahui status infeksinya dengan metode pemeriksaan yang benar," tuturnya. Diberitakan, kasus Covid-19 di Indonesia belum juga memperlihatkan tanda-tanda membaik tepat 10 bulan pandemi berjalan di Indonesia hingga saat ini, Sabtu (2/1/2021). Pemerintah belum dapat mengendalikan laju penularan virus corona, sehingga kasus baru terus bertambah. Data pada Sabtu ini pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 7.203 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 758.473 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDI: Risiko Penularan Covid-19 Saat ini Berada di Titik Tertinggi", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/01/02/18375371/idi-risiko-penularan-covid-19-saat-ini-berada-di-titik-tertinggi?page=all#page2.
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Jessi Carina

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengatakan, risiko penularan Covid-19 saat ini berada di titik tertinggi. Dia menyebut rasio positif Covid-19 saat ini berada di angka 29,4 persen. "Kami mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat karena risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi di mana rasio positif Covid-19 berada di angka 29,4 persen," ujar Adib dikutip dari siaran pers PB IDI, Sabtu (2/1/2020). "Situasi akan bisa menjadi semakin tidak terkendali jika masyarakat tidak membantu dengan meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3M," lanjutnya menegaskan. Baca juga: IDI: Kematian Tenaga Medis akibat Covid-19 di Indonesia Tertinggi se-Asia Selain itu, PB IDI juga mengingatkan kepada pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan agar memperhatikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan. Menurutnya, tenaga medis dan kesehatan harus diberikan tes rutin untuk mengetahui status kondisi kesehatan terkini mereka. "Perlindungan bagi tenaga medis dan kesehatan ini adalah mutlak diperlukan karena dalam situasi masyarakat yang abai protokol kesehatan dan seharusnya berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi ini, namun kami (para tenaga medis dan kesehatan) kini bukan hanya menjadi garda terdepan namun juga benteng terakhir," tambah Adib. Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Pulungan mengingatkan bahwa pandemi belum akan selesai dalam waktu dekat. Pihaknya meminta semua pihak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, memastikan agar semua orang terutama anak tidak tertular penyakit, serta mulai mengajarkan perilaku hidup bersih sehat sejak dini semampu anak. Baca juga: IDI: Mutasi Virus Corona Terjadi dari Waktu ke Waktu, Potensi Vaksinasi Berkala "Sedapat mungkin tetap di rumah saja dulu, karena aktivitas di luar rumah tetap memiliki risiko pajanan infeksi yang jauh lebih tinggi," kata Aman. "Screening dan contact tracing berlaku untuk anak semua umur, sehingga pastikan agar anak dapat diketahui status infeksinya dengan metode pemeriksaan yang benar," tuturnya. Diberitakan, kasus Covid-19 di Indonesia belum juga memperlihatkan tanda-tanda membaik tepat 10 bulan pandemi berjalan di Indonesia hingga saat ini, Sabtu (2/1/2021). Pemerintah belum dapat mengendalikan laju penularan virus corona, sehingga kasus baru terus bertambah. Data pada Sabtu ini pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 7.203 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 758.473 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDI: Risiko Penularan Covid-19 Saat ini Berada di Titik Tertinggi", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/01/02/18375371/idi-risiko-penularan-covid-19-saat-ini-berada-di-titik-tertinggi?page=all#page2.
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Jessi Carina

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×