kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.489   96,00   0,58%
  • IDX 6.560   289,90   4,62%
  • KOMPAS100 956   49,27   5,43%
  • LQ45 744   40,59   5,77%
  • ISSI 204   6,72   3,41%
  • IDX30 386   21,21   5,82%
  • IDXHIDIV20 467   21,63   4,86%
  • IDX80 108   5,35   5,20%
  • IDXV30 111   3,36   3,11%
  • IDXQ30 127   6,60   5,50%

Perdagangan Maret mengalami surplus US$ 1,1 miliar


Kamis, 16 April 2015 / 19:08 WIB
Perdagangan Maret mengalami surplus US$ 1,1 miliar
ILUSTRASI. Pemain Uruguay Luis Suarez melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Kolombia pada Babak Kualifikasi Amerika Selatan Piala Dunia FIFA 2022 di Estadio Metropolitano R. Melendez, Barranquilla, Kolumbia, Jumat (13/11/2020). REUTERS/Luisa Gonzalez


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kinerja perdagangan RI tercatat mengalami surplus sebesar US$ 1,1 miliar pada Maret 2015. Surplus terjadi karena trend ekspor bulan ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada Maret, nilai total ekspor mencapai US$ 13,7 miliar sedangkan impor US$ 12,6 miliar. Walhasil, surplus perdagangan mencapai US$ 1,1 miliar. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, surplus perdagangan naik 54% dibandingkan sebesar US$ 666,2 juta.

Sektor non migas menjadi yang paling besar berkontribusi terhadap surplus perdagangan. Dimana sektor non migas mengalami surplus US$ 1,4 miliar. Sementara sektor migas mengalami defisit US$ 279 juta.

Secara kumulatif, neraca perdagangan selama tiga bulan 2015 mengalami surplus US$ 2,4 miliar. Rinciannya, surplus non migas sebesar US$ 2,8 miliar dan defisit perdagangan migas sebesar US$ 401,3 juta.

Rachmat Gobel, Menteri Perdagangan mengatakan, secara bulanan neraca perdagangan Maret mencatat pencapaian surplus tertinggi sejak awal tahun. Hal ini dipicu semakin berkurangnya defisit perdagangan migas dibanding Maret tahun 2014

Lima negara yang menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan non migas adalah India, Amerika Serikat, Belanda, Filipina dan Uni Eropa. "Kelima negara menyumbang surplus perdagangan non migas hingga US$ 6,1 miliar," kata Rachmat dalam konferensi pers di kantor Kemendag, Kamis (16/4).

Sementara itu, lima negara yang menjadi penyumbang defisit perdagangan non migas antara lain Tiongkok, Thailand, Australia, Brazil dan Korea Selatan yang totalnya mencapai US$ 6,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×