kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BI: Surplus neraca perdagangan Maret lebih tinggi


Minggu, 12 April 2015 / 17:47 WIB
BI: Surplus neraca perdagangan Maret lebih tinggi
ILUSTRASI. PT Dyandra Media International, Tbk (Dyandra) perusahaan induk (holding) dengan kode saham DYAN mencatatkan kinerja positif pada kuartal II tahun2023 yakni meraih pendapatan sebesar Rp 576 Miliar dan laba bersih sebesar Rp 56 Miliar.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Neraca perdagangan pada bulan Maret 2015 diperkirakan akan kembali surplus. Dengan begitu akan menggenapkan catatan surplus yang telah terjadi di bulan Januari dan Februari lalu.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, neraca perdagangan Maret akan lebih tinggi dibandingkan dua bulan sebelumnya. Namun Ia belum mengetahui secara persis, berapa kemungkinan surplus yang akan terjadi.

Alasannya, surplus akan meningkat karena ada perbaikan dari sisi neraca migas yang cukup signifikan. Hal ini terkait dengan harga minyak dunia yang turun, meskipun dari sisi nilai tukar masih mengalami depresiasi.

"Tapi perannya lebih kepada harga minyak dunia yang turun," ujar Agus.

Meskipun, akan terjadi surplus namun untuk sektor non migas diperkirakan akan mengalami penurunan. Terutama dari sisi ekspor non migas, imbas dari penurunan harga komoditas tadi.

Sementara Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku belum menerima laporan terkait proyeksi neraca perdagangan. Namun, Ia sependapat dengan BI kalau kemungkinan akan kembali surplus.

Sebelumnya, pada bulan Januari dan Februari neraca perdagangan mengalami surplus US$ 0,75 juta dan US$ 0,74 juta. Dengan demikian, total surplus neraca dagang sepanjang Januari-Februari mencapai US$ 1,59 juta.

Adapun ekonom Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Latif Adam memperkirakan surplus belum akan melebihi US$ 1 juta. Namun demikian, diperkirakan masih di atas US$ 0,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×