Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Neraca perdagangan pada bulan Maret 2015 diperkirakan akan kembali surplus. Dengan begitu akan menggenapkan catatan surplus yang telah terjadi di bulan Januari dan Februari lalu.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, neraca perdagangan Maret akan lebih tinggi dibandingkan dua bulan sebelumnya. Namun Ia belum mengetahui secara persis, berapa kemungkinan surplus yang akan terjadi.
Alasannya, surplus akan meningkat karena ada perbaikan dari sisi neraca migas yang cukup signifikan. Hal ini terkait dengan harga minyak dunia yang turun, meskipun dari sisi nilai tukar masih mengalami depresiasi.
"Tapi perannya lebih kepada harga minyak dunia yang turun," ujar Agus.
Meskipun, akan terjadi surplus namun untuk sektor non migas diperkirakan akan mengalami penurunan. Terutama dari sisi ekspor non migas, imbas dari penurunan harga komoditas tadi.
Sementara Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku belum menerima laporan terkait proyeksi neraca perdagangan. Namun, Ia sependapat dengan BI kalau kemungkinan akan kembali surplus.
Sebelumnya, pada bulan Januari dan Februari neraca perdagangan mengalami surplus US$ 0,75 juta dan US$ 0,74 juta. Dengan demikian, total surplus neraca dagang sepanjang Januari-Februari mencapai US$ 1,59 juta.
Adapun ekonom Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Latif Adam memperkirakan surplus belum akan melebihi US$ 1 juta. Namun demikian, diperkirakan masih di atas US$ 0,5 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News