kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbandingan pertumbuhan ekonomi saat krisis global 2008 dengan Covid-19


Senin, 20 April 2020 / 13:57 WIB
Perbandingan pertumbuhan ekonomi saat krisis global 2008 dengan Covid-19
ILUSTRASI. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemik Covid-19 yang menimpa berbagai negara termasuk di Indonesia menjadi perhatian bagi pemerintah dan berbagai sektor industri maupun masyarakat. Apalagi, pertumbuhan ekonomi juga diprediksi akan ada di bawah 5% di tahun 2020. 

Kepala Ekonom BCA, David Sumual menjelaskan saat ini Indonesia dan negara lainnya sedang menghadapi yang disebut Corona Crisis (Crisis Covid-19). Jika dibandingkan dengan krisis keuangan global pada tahun 2008 dimana suku bunga Bank Central di kebanyakan negara relatif tinggi. 

Baca Juga: Kebijakan ASN kerja dari rumah diperpanjang sampai 13 Mei 2020

Adapun ia menilai bahwa pemerintah Indonesia juga tengah cepat memberikan kebijakan-kebijakan untuk menghadapi perekonomian di Indonesia. Dimana dalam kurun waktu 1 bulan pemerintah juga bisa memutar berbagai kebijakan-kebijakan dibandingkan krisis pada tahun 2008 dimana pemerintahan justru menghabiskan waktu 1 tahun. 

“Saya kira di tengah krisis corona ini pemerintah melakukan kebijakan dalam waktu 3 bulan sampai 1 tahun, ternyata mereka melakukannya dengan sangat cepat dalam waktu 1 bulan,” Kata David dalam keterangan live, Senin (20/4). 

Baca Juga: Ini ancaman sanksi bagi pelaku usaha nakal yang tak patuhi PSBB

David juga bilang, dampak dari Covid-19 ini sangat berpengaruh lebih ke arah Supply Chain. Adapun pemerintah juga lebih intensif untuk memberikan stimulus satu dan dua karena Covid-19 hanya terbatas di negara China.  “Ini memang hard impact sekali ke tourism, manufaktur, dan properti. Ada juga medium impact akibat Covid-19 ke sektor multifinance,otomotif, kebutuhan pokok, kesehatan dan sebagainya,” tambahnya. 

Selain dampak dari stimulus satu dan dua, dampak dari stimulus tiga juga mulai melebar tak hanya dari sisi supply, tapi juga kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia dalam langkah melakukan relaksasi. Beberapa kebijakan tersebut seperti insentif tenaga kesehatan, program pembelian ekonomi nasional dan sebagainya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×