kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbaiki Akses Air Bersih, Pemerintah Luncurkan Indonesia Water Fund (IWF)


Senin, 17 Oktober 2022 / 21:38 WIB
Perbaiki Akses Air Bersih, Pemerintah Luncurkan Indonesia Water Fund (IWF)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Pemerintah merilis program Indonesia Water Fund (IWF) yang menjadi bagian upaya untuk memperbaiki akses air bersih bagi seluruh masyarakat Indonesia.

IWF diinisiasi oleh Kementerian BUMN melalui sinergi Holding BUMN Danareksa yang meliputi Danareksa, Nindya Karya, Perum Jasa Tirta I, dan Perum Jasa Tirta II. Sinergi ini untuk menghadirkan sambungan air ke berbagai wilayah di Tanah Air.

IWF fokus pada tiga pilar yang menawarkan pendekatan investasi dengan manfaat berkelanjutan dan menghadirkan akses air bersih yang terintegrasi dari hulu ke hilir. IWF dijalankan sesuai dengan model investasi yang sesuai dengan profil investor dengan skema yang mudah direplikasi di seluruh Indonesia.

Baca Juga: IMF Minta Bank Sentral di Asia Perketat Kebijakan Moneter Jelang Puncak Inflasi

Peran mitra strategis tentu dibutuhkan dalam program IWF guna mencapai hasil yang optimal dalam proses pengoperasiannya.

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, penyediaan akses air bersih sudah menjadi isu global. Di Indonesia pun masih ditemukan sejumlah daerah yang mana masyarakatnya kesulitan mendapatkan akses air bersih secara layak, bahkan sampai harus membayar sejumlah uang demi memperoleh air bersih.

“Kami rasa sangat tidak adil ketika masyarakat yang tidak mampu harus membeli air atau menggunakan air yang sangat mahal,” ungkap dia konferensi pers di acara State Owned Enterprise (SOE) International Conference, Senin (17/10).

Asal tahu saja, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada 2021 memperlihatkan bahwa rumah tangga dengan akses air minum layak di Indonesia baru mencapai 90,8%, di mana sekitar 12% rumah tangga memiliki akses air minum aman dan kurang lebih 19% memiliki akses air minum perpipaan.

Sementara menurut data Danareksa Research Institute, konsumsi air makin meningkat sejalan dengan peningkatan populasi penduduk. Namun, kelangkaan air menjadi masalah besar di beberapa negara dan bersamaan dengan kualitas air yang kurang baik menjadi penyebab penyebaran penyakit. Tak ayal, ke depannya isu kelangkaan dan kualitas air mesti menjadi prioritas banyak pihak.

Untuk target awal, IWF akan mengelola dana sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun dari mitra strategis guna memperbaiki akses air bersih bagi 40 juta jiwa masyarakat Indonesia. Prinsip IWF adalah menyediakan platform investasi yang mudah direplikasi, sehingga penambahan sambungan rumah untuk percepatan akses air bersih dapat terus dilakukan.

Baca Juga: Ekonomi Global 2023 Terancam, Ini Saran Langkah Kebijakan dari IMF

Erick menambahkan, IWF merupakan solusi cepat untuk pemerataan akses air bersih, mempercepat penyediaan air bersih yang inklusif, berkelanjutan, dan efisien bagi seluruh masyarakat Indonesia, sekaligus memperluas cakupan air bersih nasional.

Sejauh ini, realisasi investasi atau pembiayaan untuk sektor pengairan dan sanitasi memang belum memenuhi kebutuhan yang ada. Lantas, IWF menjadi bentuk pendanaan untuk air bersih yang berjalan berdampingan dengan APBN secara mandiri, sehingga tidak membebani APBN secara langsung. Sebagai alternatif pembiayaan sektor pengairan, IWF akan melibatkan BUMN, pihak swasta, dan investor.

“IWF merupakan upaya untuk memaksimalkan PDB nasional. Pasokan air yang tidak cukup berpotensi mengurangi PDB Indonesia sebesar 2,5% pada 2045,” pungkas Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×