Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Memanasnya ketegangan perdagangan global diprediksi membawa dampak buruk bagi pasar tenaga kerja Indonesia.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan tingkat pengangguran di Indonesia akan mengalami peningkatan dalam beberapa tahun ke depan, sebagai imbas dari perang dagang yang terjadi.
Dalam laporan terbaru World Economic Outlook edisi April 2025, angka pengangguran di Indonesia pada tahun 2025 diproyeksi mencapai 5,0%, atau meningkat dibandingkan tahun 2024 sebesar 4,9%.
Baca Juga: Pejabat The Fed: Tarif akan Mendorong Inflasi dan Pengangguran
Kemudian pada tahun 2025, angka pengangguran di Indonesia meningkat kembali menjadi 5,1%.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga dipangkas hanya mencapai 4,7% pada tahun 2025 dan 2026. Ini berbeda jika dibandingkan proyeksi sebelumnya yang mencapai 5,1% pada laporan World Economic Outlook edisi Januari 2025.
Dalam laporan tersebut, IMF memperingatkan bahwa perekonomian global sedang memasuki fase transisi besar seiring bergesernya sistem perdagangan yang telah menopang dunia selama lebih dari delapan dekade.
Direktur Departemen Riset IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, menyatakan bahwa gelombang baru tarif dan ketidakpastian kebijakan memperburuk prospek pertumbuhan global secara signifikan.
Hal ini diperparah dengan adanya tanggapan balasan dari mitra dagang utama yang memperburuk tekanan pada sistem perdagangan internasional.
Baca Juga: Per Agustus 2024, Tingkat Pengangguran di indonesia Capai 4,91%
Menurut proyeksi IMF, pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan melambat menjadi 2,8% yang didorong oleh lonjakan tarif dan meningkatnya ketidakpastian kebijakan yang menekan investasi serta konsumsi bisnis di seluruh dunia.
"Ketegangan perdagangan ini akan sangat mempengaruhi perdagangan global," kata Gourinchas dalam keterangannya, Selasa (22/4).
Menurutnya, semua negara akan terkena dampak negatif dari lonjakan ketidakpastian kebijakan perdagangan, karena bisnis memangkas pembelian dan investasi, sementara lembaga keuangan menilai kembali eksposur peminjam mereka.
"Ketidakpastian juga meningkat karena gangguan sektoral yang kompleks yang dapat disebabkan oleh tarif pada rantai pasokan naik dan turun, seperti yang kita lihat selama pandemi," imbuhnya.
Selanjutnya: 7 Inspirasi Desain untuk Rumah Nenek yang Hangat dan Ramah
Menarik Dibaca: 7 Inspirasi Desain untuk Rumah Nenek yang Hangat dan Ramah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News