kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.150   76,41   1,08%
  • KOMPAS100 1.052   13,23   1,27%
  • LQ45 829   11,45   1,40%
  • ISSI 213   0,81   0,38%
  • IDX30 429   7,70   1,83%
  • IDXHIDIV20 515   9,10   1,80%
  • IDX80 120   1,25   1,06%
  • IDXV30 122   1,04   0,86%
  • IDXQ30 141   2,32   1,68%

Per Agustus Konsumsi BBM bersubsidi sekitar 60%


Senin, 30 Agustus 2010 / 13:00 WIB
Per Agustus Konsumsi BBM bersubsidi sekitar 60%


Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kementerian Keuangan mendesakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral segera melaksanakan program penghematan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Sebab, hingga 25 Agustus lalu, konsumsi BBM bersubsidi telah mencapai 59,9% dari target APBNP 2010.

Badan Kebijakan Fiskal mengungkapkan, realisasi konsumsi BBM bersubsidi sudah mencapai 21,8 juta Kiloliter (Kl). Sementara target APBNP 2010 sebesar 36,5 juta Kl. "Mudah-mudahan tidak terlampaui," kata Pjs BKF Agus Supriyanto kepada KONTAN, Senin (30/8).

Agus menjelaskan, setiap 1 juta kl penambahan volume BBM akan membutuhkan tambahan subsidi sekitar Rp 1,9 triliun. Karena itu, dia berharap program penghematan subsidi BBM bisa berjalan pada September mendatang. "Ini sudah menjadi amanat undang-undang sehingga harus segera dilaksanakan," tegasnya.

Kementerian ESDM sendiri berencana melakukan program penghematan penggunaan BBM bersubsidi pada September mendatang. Instansi ini sudah menyiapkan tiga opsi pembatasan premium dan solar tersebut.

Pertama, melarang kendaraan bermotor pribadi hasil produksi tahun 2005 ke atas menikmati BBM bersubsidi. Kedua, sepeda motor tetap boleh memakai BBM bersubsidi. Ketiga, angkutan umum alias kendaraan pelat kuning masih bisa menenggak premium dan solar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×