kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Per 6 Agustus, realisasi anggaran kesehatan baru 8,15%


Selasa, 11 Agustus 2020 / 15:17 WIB
Per 6 Agustus, realisasi anggaran kesehatan baru 8,15%
ILUSTRASI. Seorang tenaga kesehatan dengan pakaian pelindung diri lengkap berpose sebelum memberikan makanan kepada pasien positif COVID-19.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan awal bulan ini anggaran kesehatan untuk penanggulangan pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) baru 8,15%.

Hingga 6 Agustus 2020, realisasi anggaran kesehatan baru sebesar Rp 7,14 triliun atau 8,15% dari pagu senilai Rp 87,55 triliun.

Bila dirinci, realisasi anggaran ini terdiri dari realisasi anggaran untuk insentif kesehatan pusat dan daerah Rp 1,8 triliun, untuk santunan kematian tenaga kesehatan Rp 16,2 miliar bagi 54 orang yang meninggal, penyaluran oleh Gugus Tugas Covid-19 sebesar Rp 3,2 triliun dan sebesar Rp 2,1 triliun untuk insentif bea masuk dan pajak pertambahan nilai (PPN) kesehatan.

Baca Juga: Sri Mulyani sebut tenaga kesehatan juga tengah dipertimbangkan dapat gaji ke-13

Sebagai catatan, dari total anggaran kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun, yang ada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebesar Rp 45,9 triliun. Sementara, anggaran yang belum ada dalam DIPA senilai Rp 37,9 triliun. Sisanya, Rp 3,8 triliun tanpa DIPA karena merupakan insentif perpajakan kesehatan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan ada tiga hal agar penyerapan anggaran kesehatan bisa dipercepat. Pertama, perlu shifting program pemanfaatan dana yang belum ada usulan penggunaan.

Kedua, percepatan verifikasi pada insentif tenaga kesehatan dan santunan kematian. Ketiga, perlu percepatan proses pengadaan Alkes untuk mendorong tingkat kesembuhan dan menekan kematian.

Di sisi lain, Sri Mulyani menyampaikan dalam waktu dekat ada usulan pemanfaatan program kesehatan baru dengan anggaran Rp 23,3 triliun. Sebagian anggaran ini akan digunakan untuk tahap pertama penemuan vaksin Covid-19. Sri Mulyani bilang dalam Rapat Kabinet dengan Presiden RI, diharapkan vaksin dapat ditemukan pada 2021.

Kendati demikian, Menkeu menyebutkan, pihaknya belum mengetahui berapa harga produksi vaksin covid-19. Sebab, Kementerian/Lembaga (K/L) terkait masih melakukan perhitungan soal jumlah produksi, harga produksi, serta jumlah kebutuhan pada 2020-2021.

"Kami akan terus mendukung mereka untuk menghasilkan vaksin Indonesia," kata Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Program Pemnulihan Ekonomi Nasional (PEN), Senin (10/8).

Baca Juga: Per 6 Agustus, pagu program Pemulihan Ekonomi Nasional sudah terserap 21,8%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×