kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyerapan anggaran program PEN capai Rp 304,6 triliun hingga akhir September


Kamis, 01 Oktober 2020 / 11:07 WIB
Penyerapan anggaran program PEN capai Rp 304,6 triliun hingga akhir September
ILUSTRASI. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penyerapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tercatat tumbuh 43,8% sampai Senin (28/9).  Sedikit lebih baik dari pertumbuhan penyerapan selama Agustus yang sekitar 43,3% dari total anggaran.

Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukan, hingga Senin (28/9), realisasi anggaran program PEN capai Rp 304,62 triliun atau setara 43,8% dari pagu sejumlah Rp 695,2 triliun. Pencapaian tersebut tersebar dalam beberapa kluster.

Pertama, realisasi anggaran kesehatan sebesar Rp 21,79 triliun atau 24,8% dari  pagu Rp 87,55 triliun. Kedua perlindungan sosial Rp 150,86 triliun setara 73,84% dari total anggaran Rp 203,9 triliun. Ketiga, sektoral, pemerintah daerah, dan Kementerian/Lembaga (K/L) Rp 25,3 triliun sama dengan 23,84% dari pagu Rp 106,11 triliun.

Keempat, dukungan usaha Rp 27,61 triliun setara 22,8% dari pagu senilai Rp 10,61 triliun. Kelima, dukungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Rp 79,06 triliun atau setara dengan 64,03% dari total anggaran Rp 123,46 triliun. Keenam, pembiayaan korporasi yang sama sekali belum terealisasi dari pagu senilai Rp 53,57 triliun.

Baca Juga: Anggota Himbara dapat tambahan dana PEN Rp 17,5 triliun, simak rencana bisnisnya

“Kalau kami lihat di semester I-2020 yakni pada Juli lalu, yang terserap adalah terjadi percepatan penyerapan anggaran yang sangat signifikan pada program PEN, atas kinerja dari seluruh kementerian,” kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam Konferensi Pers, Selasa (30/9). 

Sementara untuk penyaluran pembiayaan korporasi, Suahasil menyampaikan akan menunggu proses administrasi tata kelola dalam bentuk penerbitan peraturan pemerintah (PP) terkait, seperti PP untuk penyertaan modal negara (PMN).

Secara umum, dia menilai realisasi program PEN sampai dengan 28 September 2020 sudah mengindikasikan penyerapan yang lebih baik. Hal ini didorong oleh aspek akselerasi oleh pemerintah.

Pertama, percepatan belanja penangan Covid-19. Kedua, percepatan program PEN lainnya, seperti Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Insentif Daerah (DID) pemulihan, dan pra kerja. Ketiga adanya program-program baru yang langsung segera direalisasikan, seperti bantuan produktif UMKM dan subsidi gaji untuk karyawan.

Suahasil menilai, program penyerapan anggaran Program PEN akan menyokong pertumbuhan ekonomi yang juga sudah mulai menunjukkan perbaikan di kuartal III-2020 dibanding kuartal II-2020 yang koreksi 5,32%. Prediksi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ekonomi pada Juli-September 2020 berada di kisaran minus 2,9% sampai minus 1%. 

Kata Suahasil, dengan adanya pemulihan ekonomi dan motor penggerak dari program PEN, dampaknya ekonomi perlahan pulih terlihat dari indikator Purchasing Managers Index (PMI) pada Agustus lalu yang berada di level 50,8 naik dari posisi bulan sebelumnya yakni 46,9.

“Ini merupakan indikasi yang baik bagi dunia usaha yang mulai menggeliat. Dunia usaha mulai beli barang-barang untuk input barang lagi. Gerak perbaikan Indonesia akan sejalan dengan negara lain juga, ada yang lebih tinggi PMI nya seperti AS dan Eropa. Tapi seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia di bawah Indonesia,” lanjut dia.

Kendati demikian, Suahasil menyampaikan sampai akhir tahun ini belum ada kepastian apakah aktivitas ekonomi bisa pulih seperti sebelum pandemi, seiring dengan ketidakpastian penanganan Covid-19 di dunia.

“Meskipun ketidakpastian tetap tinggi, kita terus memperbaiki fleksibilitas support terhadap perekonomian,” pungkas Suahasil.

Selanjutnya: Bukan cuma Jiwasraya, PNM untuk BPUI juga dipakai memperkuat Askrindo dan Jamkrindo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×