kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Penurunan tarif listrik tak akan pengaruhi inflasi


Selasa, 02 Agustus 2016 / 22:45 WIB
Penurunan tarif listrik tak akan pengaruhi inflasi


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Penurunan tarif listrik untuk 12 golongan pada bulan ini diperkirakan tak memberikan banyak pengaruh terhadap inflasi bulan ini. Permintaan yang lebih lemah dibanding dua bulan sebelumnya diproyeksikan menjadi penyebab inflasi Agustus tetap terkendali.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, penurunan tarif listrik pada bulan ini yang hanya Rp 2-Rp 3 per kWh sangat kecil. Walhasil, dampak penurunan tarif tersebut terhadap inflasi Agustus 2016 juga tidak terlalu signifikan.

Menurut Sasmito, salah satu sumber tekanan harga pada bulan ini, yaitu adanya fenomena cuaca La Nina. Namun di sisi lain, produksi pertanian bertambah, salah satunya karena adanya musim panen padi gadu, yaitu padi yang ditanam pada musim kemarau dan daya beli masyarakat cenderung rendah pasca lebaran.

"Sehingga penurunan tarif listrik itu minimal menjaga inflasi agar lebih terkendali," kata Sasmito kepada KONTAN, Selasa (2/8).

Ekonom Maybank Indonesia Juniman juga mengatakan, dampak penurunan tarif listrik tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi bulan ini. Ia memperkirakan, inflasi bulan ini sekitar 0,4%, lebih rendah dibandingkan inflasi Juni dan Juli lalu.

Menurutnya, rendahnya inflasi di bulan ini lantaran harga pangan untuk bawang putih dan cabai cenderung menurun. Selain itu, tarif angkutan, baik angkutan udara maupun angkutan antar kota kembali normal seiring permintaan masyarakat yang berkurang.

"Yang jadi tekanan musiman karena tahun ajaran baru khususnya untuk universitas karena (mahasiswa) baru masuk Agustus," kata Juniman.

Selain itu, harga pangan hortikultura juga perlu diwaspadai karena adanya fenomena cuaca La Nina. Oleh karena itu, peran pemerintah diperlukan dalam menjaga rantai pasokan. Jika distribusi pangan tersebut bisa dijaga, Juniman tak menutup kemungkinan terjadinya deflasi di bulan ini.

Ekonom Kenta Institut Eric Sugandi juga mengatakan demikian. Menurutnya, dampak penurunan tarif listrik tidak berdampak signifikan terhadap inflasi.

Namun ia juga memperkirakan, inflasi bulan ini lebih rendah karena tekana permintaan berkurang. Proyeksi sementara Eric, inflasi bulan ini bisa mencapai angka 0,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×