Reporter: Asep Munazat Zatnika, Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Ketua Umum Partai Demokrat Anas Demokrat memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia datang menggenakan batik coklat sekitar pukul 09.45 WIB, Rabu (4/7).
Anas diperiksa sebagai saksi dalam dugaan korupsi proyek pembangunan sarana olahraga Bukit Hambalang. Ini merupakan pemeriksaan kedua Anas sebagai saksi. Sebelumnya, pada pekan lalu, Anas menjalani pemeriksaan selama tujuh jam.
Sebelum menjalani pemeriksaan, Anas sempat memberikan keterangan kepada para wartawan. Dia mengaku bersyukur karena dipanggil kembali oleh KPK. "Ini artinya keterangan saya sebelumnya akan didalami lebih jauh," katanya.
Anas juga berterima kasih atas kinerja KPK yang profesional dan cepat. Menurutnya, KPK bergerak cepat dan profesional sesuai dengan harapan publik.
Keterlibatan Anas dalam proyek Hambalang diungkapkan oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Dia menuding, Anas yang mengatur proyek tersebut. Selain itu, anggota fraksi Demokrat Ignatius Mulyono juga mengaku diperintah Anas untuk mengurus sertifikat tanah proyek Hambalang ke Badan Pertanahan Nasional (BPN). Dari proyek itu, Nazaruddin menuding, Anas memperoleh dana yang digunakan untuk biaya Kongres Nasional Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat.
Seperti pada pemeriksaan sebelumnya, gedung KPK juga dihadiri para petinggi Partai Demokrat lainnya. Diantaranya, Ketua Komisi III DPR I Gede Pasek Suardika, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustofa, Andi Nurpati dan Denny Kailimang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News