kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Konsumsi rumah tangga kuartal I-2016 melambat


Rabu, 13 April 2016 / 16:52 WIB
Konsumsi rumah tangga kuartal I-2016 melambat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pelambatan konsumsi rumah tangga semakin tampak. Indikator konsumsi rumah tangga, salah satunya penjualan eceran juga menindikasikan adanya perlambatan.

Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan, secara tahunan penjualan eceran pada tiga bulan pertama tahun ini mengalami pelambatan.

Indeks Penjualan Riil (IPR) pada akhir Maret 2016 diperkirakan tumbuh 9,6% year on year (YoY). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan IPR pada bulan Februari 2016 yang sebesar 9,9%, dan pertumbuhan IPR pada Januari 2016 yang sebesar 12,9%.

Melambatnya indeks tersebut pada bulan lalu, terutama disebabkan oleh melambatnya penjualan komoditas peralatan informasi dan komunikasi menjadi sebesar 24,7% YoY, lebih rendah dibanding pertumbuhan Februari yang sebesar 32,1% YoY.

Penurunan penjualan komoditas tersebut terutama disebabkan oleh penurunan elektronik yaitu audio atau video.

Tak hanya itu, pada Maret lalu diperkirakan terjadi kontraksi penjualan komoditas Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 16% YoY, lebih rendah dibanding kontraksi pada Februari 2016 yang sebesar 12,7% YoY.

Khusus pertumbuhan secara tahunan IPR Februari 2916 yang juga melambat dibanding bulan sebelumnya, terjadi karena perlambatan penjualan makanan dan nonmakanan. Penjualan makanan tumbuh sebesar 9,5% YoY, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 13,5% YoY.

Sementara itu, penjualan nonmakanan melambat menjadi 10,5% YoY dari bulan sebelumnya yang sebesar 12,1% YoY. Pelamtaran tersebut terutama didorong oleh menurunnya penjualan produk sandang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×