Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan ritel di kuartal ketiga tahun ini diperkirakan tumbuh melambat dibanding kuartal kedua 2018.
Indikasinya, Indeks Penjualan Ril (IPR) periode Juli-September 2018 berdasarkan Survei Penjualan Eceran yang dilakukan Bank Indonesia (BI), tumbuh melambat dari periode tiga bulan sebelumnya
Dari hasil survei itu, IPR kuartal III-2018 hanya tumbuh 4,2% year on year (yoy). Padahal di kuartal II-2018, IPR tumbuh 4,9% yoy.
Hal ini disebabkan oleh perlambatan pada penjualan kelompok suku cadang aksesori serta kelompok peralatan informasi dan komunikasi, masing-masing sebesar 0,7% dan -16,4% yoy. Padahal di kuartal II-2018, dua kelompok ini masing-masing masih tumbuh 5,9% dan -12,2% yoy.
Melambatnya IPR di kuartal III tahun ini juga karena di Juli dan September, masing-masing IPR hanya tumbuh 2,9% yoy dan 3,7%. Padahal di Agustus, IPR tumbuh cukup tinggi sebesar 6,1% yoy.
Pertumbuhan tinggi penjualan ritel di Agustus, didorong oleh banyaknya diskon dan beberapa kegiatan besar seperti Asian Games 2018 dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Berdasarkan kelompoknya, peningkatan penjualan ritel terutama terjadi pada kelompok sandang.
Sedangkan melambatnya penjualan ritel di September lalu, dipengaruhi oleh penjualan kelompok peralatan informasi dan komunikasi; perlengkapan rumah tangga lainnya; dan makanan, minuman dan tembakau.
"Responden menyampaikan bahwa penurunan penjualan (di September) dipengaruhi oleh menurunnya permintaan karena pelemahan nilai tukar rupiah, khususnya untuk kelompok peralatan informasi dan komunikasi serta perlengkapan rumah tangga lainnya," bunyi laporan BI yang dikutip Kontan.co.id, Senin (8/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News