kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Peak season liburan berkontribusi meningkatkan indeks penjualan eceran


Selasa, 11 September 2018 / 16:30 WIB
Peak season liburan berkontribusi meningkatkan indeks penjualan eceran
ILUSTRASI. Wisata air di The Jungle Waterpark


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menurut data survey Bank Indonesia (BI) terkait dengan indeks penjualan eceran yang dirilis pada Senin (10/9), Indeks Penjualan Riil (IPR) mengalami kenaikan atau tumbuh meningkat pada Juli dengan IPR yang tercatat sebesar 2,9% year on year (yoy) pada Juli 2018. Ini lebih tinggi 0,6% dibandingkan dengan data Juni 2018 sebesar 2,3% (yoy).

Menurut Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Perhubungan sekaligus bendahara, Carmelita Hartoto hal ini terkait dengan peak season musim liburan pada bulan tersebut.

“Wajar penjualan retail tumbuh lebih tinggi pada Juli 2018 karena bertepatan dengan Lebaran dan libur panjang anak sekolah,” kata Carmelita saat dikonfirmasi, Selasa (11/9).

Carmelita juga mengatakan peningkatan indeks penjualan eceran ini akan terus melaju hingga akhir tahun ini. Hal ini lagi-lagi didorong oleh peak season, yang dalam hal ini adalah perayaan Natal dan tahun baru.

“Tekanan ini karena tiga bulan ke depan itu akhir tahun yang bertepatan dengan Natal dan Tahun baru sehingga pasti ada permintaan barang yang akan naik,” ujarnya.

Dikatakan bahwa berdasarkan kelompok komoditas, meningkatnya penjualan eceran ini terutama didorong akibat kinerja penjualan kelompok komoditas sandang dan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor.

BI memperkirakan bahwa penjualan eceran akan tumbuh stabil pada Agustus 2018. Hal itu dinyatkan demikian karena melihat IPR yang diprakirakan tumbuh sebesar 2,8% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan 2,9% (yoy) pada Juli 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×