Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prediksi pelemahan penjualan eceran pada Oktober 2018 ketimbang bulan sebelumnya diperkirakan karena daya beli masyarakat yang masih lemah meskipun jelang seasonal Natal dan Tahun Baru.
Perkiraan pertumbuhan Oktober 2018 juga melenceng dari tren sebelumnya yang meningkat dari September 2017 ke Oktober 2018.
Tutum Rahanta, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, melihat pelemahan daya beli masyarakat terkait dengan pelemahan nilai tukar rupiah.
"Pelemahan nilai tukar pengaruhi harga barang jadi orang dengan income tetap untuk membeli barang-barang jadi terdampak," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/11).
Tutum menjelaskan saat ini, dengan nilai yang sama kemampuan beli barang sudah berbeda. Tak khayal, kenaikan biaya menggerus daya beli masyarakat.
Menurutnya, kondisi pelemahan ini akan pulih menjelang akhir tahun. Hanya saja, pertumbuhannya sesuai tidak dengan siklus sebelumnya. Kalau tidak maka ini yang perlu menjadi titik atensi.
"Desember meningkat pasti. itu pasti naik. Maksud saya kenaikan ini sesuai gak dengan selama ini, Desember harus berapa persen dari bulan normal, kalo ga sesuai dengan ekspektasi nah itu," jelasnya.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2018 hanya tumbuh 3,9% year on year (yoy). Angka ini lebih rendah dari pertumbuhan September yang tercatat 4,8% yoy.
Serta keluar dari tren peningkatan ketimbang pertumbuhan di Oktober 2017 yang tumbuh 2,2% lebih tinggi dari bulan sebelumnya 1,8% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News