Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil survei Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan eceran pada Januari 2023 mengalami kontraksi secara bulanan maupun tahunan.
Tercermin dari Indeks penjualan riil (IPR) sebesar 208,2 atau secara tahunan kontraksi sebesar 0,6% Year On Year (YoY) setelah tumbuh 0,7% YoY pada Desember 2022, sedangkan penjualan eceran pada Januari 2023 kontraksi sebesar -4,4% Month to Month (MtM).
Sementara itu, diperkirakan penjualan eceran pada Februari 2023 meningkat secara tahunan dan membaik secara bulanan.
Adapun Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2023 sebesar 205,2 atau secara tahunan tumbuh 2,6% Year on Year (YoY), setelah bulan sebelumnya kontraksi sebesar 0,6% YoY, sedangkan kinerja penjualan eceran Februari 2023 diperkirakan menunjukkan perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi sebesar 1,4% Month to Month (MtM).
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan kontraksi Januari dan perkiraan Februari 2023 mengindikasikan berakhirnya faktor musiman yang mana akhir tahun merupakan momentum peningkatan belanja masyarakat.
Baca Juga: Tekanan Inflasi dan Penjualan Eceran pada April 2023 Diperkirakan Meningkat
"Hal tersebut juga terefleksi dari survei konsumen, yakni proporsi tabungan dalam pengeluaran konsumen yang cenderung meningkat," ucap dia kepada KONTAN.CO.ID, Kamis (9/3).
Senada dengan Josua, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menilai faktor musiman menjadi penyebab utama penurunan penjualan eceran pada Januari 2023.
"Jadi, pada Januari dan Februari karena normalisasi belanja terjadi penurunan," ujarnya.
Faisal beranggapan sebenarnya kontraksi tersebut terbilang normal mengingat secara musiman kegiatan ritel akan tinggi pada Desember karena adanya momen Natal dan Tahun Baru. Dia mengatakan penjualan eceran akan naik lagi ketika memasuki Ramadan dan Lebaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News