kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Penjualan CWLS seri SWR001 tembus Rp 14,91 miliar


Selasa, 24 November 2020 / 16:08 WIB
Penjualan CWLS seri SWR001 tembus Rp 14,91 miliar
ILUSTRASI. Aktivitas karyawan yang memantau perdagangan obligasi atau surat utang di dealing room


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah memperpanjang masa penawaran, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) atas nama Menteri Keuangan menetapkan hasil penjualan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) seri SWR001 pada Selasa (24/11). Adapun total volume pemesanan pembelian yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp 14,91 miliar.

CWLS seri SWR001 yang menggunakan akad Wakalah, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2020 sebagai underlying assets, berhasil menggaet 1.041 wakif di seluruh provinsi di Indonesia.

Adapun beberapa catatan hasil penjualan SWR001 di antaranya, hasil pemesanan SWR001 sampai dengan berakhirnya masa penawaran adalah sebesar Rp 14,912 miliar, dengan jumlah wakif sebanyak 1.041 wakif, yang terdiri dari 1.037 wakif individu dan 4 wakif institusi.

Selain itu, perpanjangan masa penawaran selama satu pekan (12 November 2020 di atas pukul 10.00 s.d 20 November 2020) turut meningkatkan jumlah partisipasi pemesanan yang masuk sebesar Rp 8,364 miliar.

Baca Juga: Penjualan sukuk tabungan ST007 mencapai Rp 1,62 triliun hingga Sabtu (14/11) sore

Jumlah tersebut sekitar 56,1% dari total pemesanan, dengan jumlah penambahan pemesanan sebanyak 688 frekuensi dari 654 wakif.

Profesi Pegawai Swasta mendominasi pemesanan, baik dari sisi nominal pemesanan atau sebanyak Rp 5,64 miliar atau 45,96%, dengan jumlah wakif 371 orang atau 35,78%.

Sementara itu, pemesanan dari wakif berprofesi ASN/TNI/Polri tercatat sejumlah Rp 1,98 miliar atau sekitar 16,11%, dari 96 wakif atau sekitar 9,26%.

Berdasarkan generasi, wakif Generasi X atau mereka yang lahir antara tahun 1965-1979 mendominasi pemesanan dengan total nominal sebesar Rp 5,6 miliar dan jumlah wakif sebanyak 453 orang.

Sedangkan untuk jumlah nominal pemesanan dari Generasi Y atau Millenial sebesar Rp 1,62 miliar (13,18%) dari 277 wakif.

Sementara itu, Generasi Z atau wakif usia di bawah 20 tahun juga ikut berpartisipasi dengan jumlah pemesanan sebesar Rp 9 juta dari 4 wakif.

Berdasarkan wilayah, pemesanan terbanyak berasal dari Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta), yaitu sebesar Rp8,05 miliar (53,98%) dengan jumlah wakif sebanyak 673 wakif (64,65%).

Secara keseluruhan, pemesanan berasal dari 27 provinsi di seluruh Indonesia. Provinsi dengan nominal pemesanan terbesar adalah DKI Jakarta, yaitu sebesar Rp 6,28 miliar, sedangkan provinsi dengan jumlah wakif terbanyak adalah Jawa Barat, yaitu sebanyak 272 wakif.

Midis dengan kontribusi paling besar adalah PT Bank Syariah Mandiri, dengan nominal pemesanan mencapai Rp 10,82 miliar (72,5%) dan jumlah wakif sebanyak 867 wakif (83,2%).

Baca Juga: Masa penawaran Cash Waqf Linked Sukuk SWR001 diperpanjang hingga pekan depan

Dengan begitu, dari keseluruhan hasil pemesanan SWR001, terlihat bahwa masih terdapat potensi yang sangat besar untuk digali.

Untuk itu, Pemerintah akan meningkatkan pelayanan agar masyarakat dapat lebih mudah menjangkau CWLS Ritel, dan turut mendukung upaya BWI dalam mengembangkan program wakaf uang. Terkait, setelmen Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) seri SWR001 rencananya akan dilaksanakan pada Kamis 26 November 2020.

Dalam keterangan resminya Selasa (24/11), DJPPR mengungkapkan penerbitan CWLS juga merupakan upaya pemerintah dalam mendukung pengembangan pasar keuangan syariah khususnya industri wakaf uang.

Selain itu, CWLS juga diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan yaitu memberantas kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan meningkatkan produktivitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×