Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat anggota sindikat penipuan melalui website palsu ditangkap oleh Tindak Pidana Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Kamis (5/12). Empat orang pelaku itu, yakni AW (24), ND (29), SB (32), dan MA (31).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, empat pelaku ini memalsukan website PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk untuk melakukan penipuan. Perusahaan ini diincar lantaran perusahaan ini bergerak di bidang investasi broker saham.
"Jadi tersangka ini memanipulasi website perusahaan lain agar seolah-olah data yang dipalsukan itu otentik atau penipuan media elektronik. Jadi dia membuat websitenya mirip sekali dan otentik sekali," ujar Yusri saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (17/1).
Setelah pelaku memalsukan website perusahaan tersebut, pelaku ini kemudian mengincar target untuk ditipu. Yusri menjelaskan, untuk menarik sasarannya mau menanam saham di website palsu itu, para pelaku berjanji memberi keuntungan 20% selama tujuh hari setelah menginvestasikan dananya.
Baca Juga: Keluarga Cendana terseret investasi bodong MeMiles
"Jadi diiming-imingkan kalau investasi Rp 6 juta hingga Rp 20 juta, dia akan menjanjikan dapat keuntungan sekitar 20% dalam waktu 7 hari dari dana yang diinvestasikan. Ini yang buat para korban ini mau investasikan dananya pada PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk palsu ini," jelas Yusri.
Empat pelaku ini punya peran yang berbeda-beda. Pertama, AW adalah otak dan pemodal kasus penipuan berkedok website palsu ini. "Dia yang mengirim SMS calon korban secara acak ke calon korban dan membalas pesan yang masuk ke nomor ponsel yang sudah disediakan, selain tugasnya mendanai, menyiapkan semua peralatan," kata Yusri.
AW juga yang menerima uang yang ditransfer oleh korban. Kemudian, ND bertugas sebagai ahli infomasi teknologi (IT) yang membuat website palsu. Ada beberapa website perusahaan broker saham yang dipalsukan olehnya. Paling banyak website yang dipalsukan milik PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk ini.
Selain itu, ND juga bertugas untuk mencari rekening aktif untuk digunakannya menampung uang hasil tipuannya. "Dia juga kadang mengirim SMS untuk pancing konsumen-konsumen mau berinvestasi," kata Yusri.