kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha Sambut Antusias Wacana Transisi Pandemi Menuju Endemi


Minggu, 13 Maret 2022 / 19:47 WIB
Pengusaha Sambut Antusias Wacana Transisi Pandemi Menuju Endemi
ILUSTRASI. Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang. Pengusaha Sambut Antusias Wacana Transisi Pandemi Menuju Endemi.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Wacana pemerintah dalam mengubah status pandemi menuju endemi disambut antusias oleh pelaku usaha melihat sudah banyak sektor ekonomi yang terpuruk akibat dampak dari pandemi covid 19.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang mengatakan, pelaku usaha memiliki dasar mengapa pemerintah perlu mendorong percepatan status pandemi menjadi endemi.

Pertama, karena perekonomian Indonesia yang sudah sangat terpuruk dua tahun ini. dan banyaknya sektor usaha yang sudah gulung tikar.

“Contohnya saja sektor EO ini sudah sangat sekarat, apalagi sektor perdagangan kita,” tutur Sarman dalam diskusi bertajuk “Bersiap Hidupi Endemi” Minggu (12/3).

Baca Juga: Pemerintah Pantau Kasus Covid-19 Bulan Maret Untuk Menentukan Larangan Mudik Lebaran

Selanjutnya Sarman menambahkan, konflik Rusia – Ukraina memperparah keadaan perekonomian Indonesia. Melihat harga minyak yang sudah meningkat drastis hingga US$ 130/barel yang juga menekan perekonomian Indonesia.

“Kemudian kita tahu 30% gandum kita di import dari Ukraina. Ini juga akan berimplikasi kesana dimana sektor sektor industri yang membutuhkan bahan baku gandum ini nanti juga akan mengalami kesulitan dengan kenaikan harga gandum. Apakah negara kita nantinya akan mampu memberikan subsidi? Hal ini juga masih menunggu kebijakan,” tambah Sarman.

Sarman khawatir apabila PPKM di perpanjang terus menerus akan menghambat target pertumbuhan ekonomi yang telah ditargetkan pemerintah antara 0,5 % - 5,5 % pada tahun 2022.

Selanjutnya Sarman melihat momentum puasa dan idul fitri merupakan momentum yang sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan secara baik untuk memperbaiki perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Lima Provinsi Masih Mencatat Lonjakan Kasus Covid-19




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×