kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha rata-rata menjagokan Jokowi


Senin, 23 Juli 2012 / 02:15 WIB
Pengusaha rata-rata menjagokan Jokowi
ILUSTRASI. Sejumlah anak mendapat perawatan medis akibat terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu (11/3/2020). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/wsj.


Reporter: Noverius Laoli, Dadan M. Ramdan, Merlinda Riska, | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta telah menetapkan pemilihan gubernur DKI putaran kedua akan berlangsung 20 September nanti. Dua pasangan bakal bertarung memperebutkan kursi DKI 1 yakni, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok).

Dari polling KONTAN terhadap sejumlah pengusaha di DKI, mayoritas menjagokan Jokowi-Ahok. Pertimbangan mereka rata-rata, pasangan ini lebih menjanjikan perubahan di Ibukota.

Tentu saja, hasil polling itu, belum tentu mencerminkan hasil akhir Pilgub DKI putaran kedua nanti. Cuma yang menarik, kenapa para pengusaha cenderung memilih Jokowi-Ahok ketimbang Foke-Nara?

Andrinof Chaniago, pengamat kebijakan publik menilai, ada indikasi pengusaha menginginkan perubahan terutama dalam urusan birokrasi dan perizinan. Barangkali, mereka menganggap, dua hal itu masih menjadi kendala bagi pengusaha.
Nah, Jokowi sudah membuktikan mampu melakukan reformasi birokrasi di Solo sehingga menjadi efisien, transparan, dan kompetitif. Perubahan seperti itulah yang diharapkan di DKI.

Adrinof mencontohkan, selama ini APBD DKI Jakarta cukup besar, tapi penggunaannya seperti tak terlihat. "Anggaran cukup besar, tapi kemajuan tidak terlihat," kata Andrinof.

Begitu pula dalam pelaksanaan tender proyek-proyek Pemprov DKI Jakarta, ada kecenderungan hanya pengusaha yang dekat dengan birokrasi atau punya koneksi dengan pemerintah saja yang mendapat proyek. "Persoalan ini yang seringkali dikeluhkan para pengusaha di Jakarta," imbuhnya.
Dirga Ardiansyah, peneliti Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) menilai, pemilih menengah atas termasuk kalangan pengusaha agaknya memang mengharapkan perubahan di Jakarta.

Berdasarkan survei Puskapol UI, kemenangan Jokowi di putaran pertama lalu ada hubungannya dengan tingkat kepuasan terhadap kinerja Fauzi Bowo yang rendah. Survei itu menemukan 53,5% pemilih menganggap kinerja Foke biasa saja. "Bahkan, ada 37% yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Foke," bebernya.

Sementara itu, Bagus Takwin, pakar psikologi politik UI menduga dukungan pengusaha ke Jokowi karena ada unsur kedekatan. "Mereka sama-sama pengusaha, mungkin bisa memahami masalah dan keinginan pengusaha," ujarnya.
Ia bilang, Jokowi dicitrakan sosok yang cepat dalam bertindak dan bisa diajak bernegosiasi. Nah, karakter ini yang dibutuhkan pengusaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×