kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Penghargaan kepada 8 menteri harus transparan


Selasa, 13 Agustus 2013 / 16:10 WIB
Penghargaan kepada 8 menteri harus transparan
ILUSTRASI. Pahami 4 Cara Mudah Merawat Wajah Berminyak, Tidak Sulit!


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana kepada delapan orang Menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, menuai kritik dari sejumlah kalangan. Salah satunya dari AAGN Ari Dwipayana, Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ari menilai, pemberian penghargaan tersebut memang hak prerogatif Presiden. Namun, ia berpendapat, seharusnya Presiden memberikan penjelasan kepada masyarakat apa dasar penilaiannya sehingga delapan menteri tersebut berhak mendapatkan penghargaan.

"Ini penting untuk menghilangkan kesan politik SBY sedang berusaha balas budi," kata Ari saat dihubungi KONTAN, Selasa (13/8).

Ari menambahkan, jumlah Menteri dalam kabinet sangat banyak. Tentu akan menjadi pertanyaan di masyarakat jika semuanya diberikan penghargaan. "Makanya semestinya Presiden bersikap terbuka apakah yang bersangkutan benar-benar berjasa bagi bangsa dan negara," pungkasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Presiden SBY, Julian Aldrin Pasha, mengatakan ada delapan menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang akan mendapat penghargaan.

Mereka adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×