Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Sumatra Utara masih tersendat akibat masalah lahan. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengaku telah menerima keluhan investor yang akan menanamkan modalnya di Sei Mangkei.
Dia mencontohkan investasi dari PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Menurut Hatta, niat Unilever membenamkan investasi sebesar Rp 2 triliun terhambat karena pemerintah daerah belum menyediakan lahan.
Untuk menindaklanjuti ini, Hatta mengaku telah menghubungi Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho untuk menyelesaikan masalah pengadaan tanah dalam waktu satu bulan. "Jika tidak bisa saja saya pindahkan KEK-nya," kata Hatta, Senin (23/7).
Menurut Hatta, pemerintah daerah harus cepat dalam menyikapi pengembangan kawasan investasi. Dia mengancam mencabut peraturan presiden yang menetapkan suatu daerah yang telah ditetapkan sebagai KEK.
Catatan saja, Oktober 2011 lalu pemerintah telah menetapkan dua KEK baru yaitu Sei mangkei, Sumatra Utara dan Tanjung Lesung di Banten. Di Sei Mangkei rencananya akan menjadi kawasan khusus untuk pengembangan industri kelapa sawit dan turunannya.
Sebelumnya, Deputi Menko Perekonomian bidang infrastruktur Lucky Eko mengatakan, nilai investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan KEK baru ini cukup besar. “Sei Mangkei sekitar Rp 5,7 triliun untuk tahap pertama. Untuk Tanjung Lesung estimasinya Rp 3,8 triliun,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News