Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pengaruh pelemahan rupiah terhadap inflasi kecil. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya inflasi Mei 2018 yang sebesar 0,21% atau 3,23% secara tahunan.
“Ini bukti bahwa pelemahan nilai tukar ke inflasi kecil. Ini membuktikan kepada analisis yang mengatakan bahwa inflasi bakal tinggi bila nilai tukar lemah,” kata Perry di Kantor Kementerian Keuangan (Kemkeu), Senin (4/6).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi satu bulan sebelum Lebaran ini lebih rendah dibanding inflasi satu bulan sebelum Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, inflasi satu bulan sebelum lebaran (Mei 2017) mencapai 0,39% atau 4,33% year on year (yoy), tahun 2016 (Juni 2016) sebesar 0,66% atau 3,45% yoy, dan tahun 2015 (Juni 2015) adalah 0,54% atau 7,26% yoy.
Perry melanjutkan, inflasi yang terbilang kecil pada Mei ini juga disebabkan oleh terjaganya harga-harga. Sebab, BI dan pemerintah serta tim pengendali inflasi bekerjasama menstabilkan harga-harga.
“Ini membuktikan komitmen yang kuat bahwa pasokan terjaga dan terkendali. Ini inflasi yang terendah dibandingkan bulan ramadan tahun sebelumnya,” jelasnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mengatakan dengan adanya gejolak dollar AS memang berpotensi meningkatkan juga inflasi, tetapi harga-harga masih bisa stabil.
“Stabilitas dari harga pangan dan pasokan memberi kepastian yang baik. Kami akan terus jaga ini sehingga tahun ini inflasi sesuai dengan target 3,5% plus minus 1%,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News