Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Mei 2018 yang bertepatan dengan satu bulan sebelum lebaran sebesar 0,21%, lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,1%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, rendahnya inflasi saat ramadan tahun ini bukan berarti permintaan masyarakat lambat. Sebab, berdasarkan komponennya inflasi inti justru memberikan andil terbesar terhadap inflasi.
Catatan BPS, inflasi inti Mei tercatat sebesar 0,21%, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,15%. Dengan demikian, inflasi inti tahunan Mei 2018 tercatat 2,75% year on year (yoy), yang juga lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,69% yoy.
Adapun andil inflasi inti, yaitu 0,12%. "Jadi saya tidak melihat ini sebagai perlambatan konsumsi, melainkan komponen harga yang bergejolak yang sangat terkendali," kata Suhariyanto, Senin (4/6).
Komponen harga yang bergejolak atau volatile food Mei ini, mencatat inflasi sebesar 0,19% dan 4,33% yoy. Namun, andil inflasinya hanya 0,03%.
Sementara komponen harga yang diatur pemerintah atau administered price, mencatat inflasi 0,27% dan 3,61% yoy. Dan andil inflasinya juga hanya 0,06%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News