kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengamat kebijakan publik minta peningkatan layanan program JKN-KIS terus dilakukan


Rabu, 16 Desember 2020 / 19:25 WIB
Pengamat kebijakan publik minta peningkatan layanan program JKN-KIS terus dilakukan
ILUSTRASI. Petugas melayani peserta BPJ. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai, upaya peningkatan dan perbaikan layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) usai adanya penyesuaian iuran sudah baik.

Upaya perbaikan dan peningkatan di fasilitas kesehatan (faskes) disebut menjadi suatu komitmen dengan adanya penyesuaian iuran akan berdampak pada kualitas layanan. Namun, Agus menggaris bawahi bahwa peningkatan layanan tak boleh berhenti disitu saja.

Ia mengambil contoh, pemanfaatan teknologi digital dalam peningkatan layanan di faskes harus dikembangkan lagi. Dalam artin bukan hanya terbatas pada antrian online dan konsultasi kepada dokter melalui daring.

"Hari ini udah bisa secara online mencari kamar, konsultasi dengan dokter. Tapi dia pasti ingin lebih lagi, nah mungkin nanti apa ini ke depan dengan makin meningkatnya teknologi informasi itu akan menjadi lebih demanding lagi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan," jelas Agus saat diskusi virtual BPJS Kesehatan pada Rabu (16/12).

Baca Juga: BPJS Kesehatan klaim perbaikan layanan pada faskes program JKN-KIS makin optimal

Peningkatan layanan kesehatan berbasis teknologi informasi ditekankan harus lebih optimal. Terlebih ditengah pandemi ini, Agus menyebut menjadi waktu yang tepat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS melalui teknologi.

"Ini sepertinya BPJS sudah lepas landas saja menggunakan fasilitas daring teknologi informasi. Masyarakat sudah terbiasa dan akan memudahkan dalam juga melakukan monitoring evaluasi, karena tidak perlu lagi mengirim kuisioner, bisa lebih cepat hasilnya sehingga strategi pelayanan kesehatan maupun kepuasan peserta itu bisa dengan cepat diantisipasi," jelasnya.

Selain adanya peningkatan dan perbaikan layanan, Agus juga menilai adanya penyesuaian iuran, berdampak pada sudah tidak ada beban hutang klaim jatuh tempo ke faskes.

"Sekarang BPJS Kesehatan jangan berpuas dulu karena masyarakat tidak akan pernah berhenti permintaannya untuk pelayanan kesehatan. Jadi mungkin nanti bisa minta dokter bisa berkunjung ke rumah, ini perlu diantisipasi ke depan supaya masyarakat itu maunya seperti apa," kata Agus.

Selanjutnya: Telat bayar iuran BPJS Kesehatan? Ini dendanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×