Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ke mana sikap Istana terhadap calon pemimpin Golkar mendatang? Airlangga Hartarto atau Bambang Soesatyo?
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie menilai, Airlangga lebih memiliki kedekatan personal dengan Jokowi, sehingga layak jika disebut-sebut mendapat dukungan dari Istana.
"Presiden punya pilihan. Tapi saya nilai Jokowi lebih condong ke Airlangga," kata Jerry dalam keterangannya, Kamis (12/9).
Baca Juga: Penggunaan lokal Esemka baru 60%, kalah dari Toyota
Jerry melanjutkan bahwa sifat Airlangga yang tenang, membuat tokoh senior partai Golkar seperti Agung Laksono, Akbar Tanjung, Jusuf Kala, Aburizal Bakrie masih mendukungnya.
"Memang selama ini Airlangga tetap setia mendukung Jokowi. Tapi dalam politik satu detik keputusan bisa berubah. Jangan salah Jokowi juga bakal minta petunjuk dan arahan Megawati," kata dia.
Baginya, restu dari Presiden Jokowi sangat penting bagi ketua Golkar. Untuk jatah dengan 85 kursi dari hasil torehan Golkar di DPR, maka kemungkinan Golkar tetap meraih jatah tiga kursi menteri, kalaupun empat itu hasil kerja keras Airlangga.
Dan, sosok Airlangga, dinilai mampu mengamankan jatah Menteri yang nantinya akan diberikan Jokowi.
Dia melihat, sejauh ini ketua DPD/DPC masih banyak yang setia pada Airlangga. Baginya persiapan Bambang Soesatyo (Bamsoet) terlalu singkat.
Baca Juga: Menperin Arilangga: Investasi jadi kunci industri 4.0
Memang untuk pendekatan dan lobi perlu waktu lama. Sedangkan Bamsoet sendiri persiapanya bisa dikatakan prematur.
"Kalau saya lihat peluang Bamsoet tipis jika melihat kondisi di lapangan. Bagi saya Airlangga dengan gaya kepemimpinan yang melankolis, cool, santun, ini menjadi garansi dia terpilih lagi," kata dia.
Terlebih lagi, kata dia, bisa dilihat dari dukungan sejumlah DPD. Kehadiran seluruh ketua-ketua DPD di istana Bogor beberapa waktu lalu memberikan isyarat Airlangga masih berpeluang.
"Secara rata-rata, tokoh-tokoh muda masih menginginkan Airlangga," kata dia.
Kata dia, dengan masuknya politikus Azis Syamsuddin ke gerbong Airlangga maka akan memperkuat barisan Airlangga. Mengingat Azis dan Agus Gumiwang tokoh muda potensial Golkar di kubu Airlangga.
Baca Juga: Tiga menteri ikut konvoi kendaraan listrik di Monas
"Bagi saya peluang 60-40 maupun 55-45 di atas kertas masih Airlangga yang unggul," kata dia.
Sementara, loyalitas Arilanga terhadap Jokowi dibuktikan dengan merealisasikan mobil Esemka yang telah dibangun oleh pemerintah saat ini.
Pengamat kebijakan publik Universitas Bung Karno Cecep Handoko menuturkan Airlangga juga bisa diterima semua kader muda dan kader senior Golkar. Itu artinya, Airlangga berpeluang bisa memimpin Golkar kembali. Sedangkan Bamsoet, kata dia, belum melakukan apa pun terhadap Jokowi.
Airlangga terbukti mampu mengonsolidasikan kekuatan partai meski Golkar tengah menghadapi masalah yang datang bertubi-tubi. Meski memimpin di pertengahan periode, Airlangga mampu membawa Golkar meraih 85 kursi parlemen dan menjadi pemilik kursi terbanyak kedua setelah PDIP.
Ini menjadi bukti bahwa Airlangga telah bekerja keras bagi partai sehingga raihan kursi di parlemen mengalahkan Gerindra. Juga membuktikan di bawah Airlangga mesin politik Golkar bekerja optimal. ”Dia mampu menjaga gejolak partai," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News