kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat: Harga BBM masih moderat


Senin, 01 Februari 2016 / 21:51 WIB
Pengamat: Harga BBM masih moderat


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga bensin di Malaysia kembali turun hari ini, Senin (1/2) di tengah turunnya harga minyak mentah. Namun, pemerintah menegaskan, baru akan mengevaluasi harga bahan bakar minyak (BBM) pada Maret mendatang. 

Pengamat Ekonomi UI Berly Martawardaya mengatakan, harga pangan dan energi di Tanah Air tentu bisa lebih mahal karena biaya biaya distribusi yang tinggi. "Biaya distribusi di Indonesia jauh lebih mahal. Di Papua misalnya karena pengangkutan BBM harus pakai pesawat," ujar dia.

Namun, ia tidak ingin membandingkan harga energi Indonesia dan Malaysia karena belum memegang masing-masing data.

Selain memperhatikan ongkos logistik, pemerintah juga harus mengantisipasi tingginya harga harga pangan di pasar lokal. "Harga beras dalam enam bulan sudah meningkat, ini perlu diantisiapasi," kata Berly.

Komaidi Notonegoro, Direktur Ekskutif Reforminer mengatakan, harga energi yang berlaku saat ini tidaklah terlalu mahal. "Masih moderat. Memang bukan yang terendah tetapi banyak juga negara lain yang lebih tinggi," ujar dia.

Menurut dia, harga BBM ditentukan oleh sejumlah variabel, seperti harga minyak, nilai tukar mata uang, dan tarif pajak. Sehingga, dari formula tersebut membuat harga BBM di Indonesia lebih mahal ketimbang Malaysia.

Selain itu, pemerintah juga perlu membuat kebijakan harga BBM yang tinggi dengan tujuan untuk mengembangkan energi yang ramah lingkungan. "Bisa saja harga lebih mahal adalah kebijakan politik energi, misalnya untuk mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan," kata Komaidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×