CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pengacara KPK diteror bom


Kamis, 19 Februari 2015 / 21:38 WIB
Pengacara KPK diteror bom
ILUSTRASI. Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Ambil Sumpah Perdana Menteri Baru dan Kabinetnya


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kuasa hukum Bambang Widjojanto, Nursyahbani Katjasungkana mendapat teror bom di depan rumahnya. Menurut info, teror bom diletakan di halaman rumah Nursyahbani di Jalan Melari B no 15, Mekarsari Permai, Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Berdasarkan info, Nursyahbani dikirimi pesan singkat dari nomor telpon seluler +6287864272394 itu yang mengatakan 'ada bom di halaman rumah mu. tunggu meledak', malam kemarin, 18 Februari 2015.

Setelah mendapat teror melalui sms tersebut, Nursyahbani segera kontak Komjen Pol Badroddin Haiti via sms. Kini teror pun diselidik lebih lanjut Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Pol Daniel Pasaribu. Saat dilakukan penyisiran tidak temukan ancaman berupa bom seperti pesan singkat yang diterima Nursyahbani.

Dengan ancaman yang ditujukan kepada Nursjahbani, Anggota Tim kuasa Bambang Widjojanto lainnya, Alghifari Aqsa menyatakan teror dan ancaman masih mengintai KPK dan masyarakat sipil antikorupsi. Persoalan ini tidak berhenti dengan keputusan Jokowi.

"Masalahnya belum selesai. Masih ada pihak yang terganggu dengan kerja-kerja lawyer dan KPK. Ancaman-ancaman terus ada pada kami, pegiat antikorupsi dan KPK," kata Alghifari di KPK, Kamis (19/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×