kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penetapan HPP gula tiga bulan sebelum panen disanggupi pemerintah


Selasa, 05 Maret 2019 / 19:39 WIB
Penetapan HPP gula tiga bulan sebelum panen disanggupi pemerintah


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) meminta agar penentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gula tiga bulan sebelum panen. Terkait permintaan ini, Presiden Joko Widodo telah menyanggupinya saat menerima petani di Istana Merdeka, Selasa (5/3).

Ketua Dewan Pembina APTRI Arum Sabil mengatakan, awal mulai penggilingan tebu pada bulan Mei 2019. Sementara panen raya akan mulai Agustus mendatang. "H-3 bulan sebelum petani panen atau pabrik gula giling harus sudah ditetapkan," ujar Arum usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin (5/3).

Arum mengatakan, terkait permintaan tersebut, Presiden Jokowi telah menyanggupinya. Saat ini harga gula hasil tebu petani dinilai sudah berada di batas bawah dari Biaya Pokok Produksi (BPP).

Oleh karena itu, rendahnya HPP membuat semangat petani menurun sehingga minat menanam ikut turun. Arum bilang minat petani tersebut perlu ditumbuhkan dengan adanya nilai ekonomi dari gula tebu.

Arum tidak menampik tingginya BPP dikarenakan kurang produktifnya pabrik gula di Indonesia. Hal itu membuat rendemen gula di Indonesia lebih rendah dibandingkan negara lainnya. "Kalau mau penuhi konsumsi nasional mau tak mau revitalisasi pabrik gula harus dilakukan," terang Arum.

Total pabrik pengolah gula tebu di Indonesia saat sebanyak 62 pabrik. Kapasitas pengolahan total pabrik tersebut sebesar 235.000 ton per hari. Arum bilang produksi gula petani tahun 2019 diperkirakan mencapai angka 2,4 juta ton. Sementara luas areal tanaman tebu di Indonesia kurang lebih 450.000 hektare (ha).

Sementara konsumsi rumah tangga di Indonesia diperkirakan sebesar 2,5 juta ton. Gula untuk kebutuhan industri pun dinilai mencapai angka yang sama yaitu 2,5 juta ton per tahun.

Mengingat ada kebutuhan impor, Arum menegaskan agar pemerintah mengitung keperluan gula tersebut. Jangan sampai impor gula berlebih sehingga mengganggu harga gula petani.

"Gula rafinasi yang bahan bakunya impor kapasitas terpasang sudah di atas 5 juta ton, itu lah kenapa gula industri merembes ke pasar," jelas Arum.

Pada kesempatan itu, Arum meminta agar terdapat jaminan pembeli gula. Salah satu yang didorong oleh Arum adalah Perum Bulog untuk menyerap produksi gula petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×