kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerimaan pajak tahun ini terseret pelemahan ekonomi


Kamis, 13 Agustus 2020 / 19:50 WIB
Penerimaan pajak tahun ini terseret pelemahan ekonomi
ILUSTRASI. Penerimaan pajak tahun ini makin tertekan pertumbuhan ekonomi.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

Pengamat Pajak Danny Darussalam Tax Center (DDTC) Darusaalam mengatakan, penerimaan pajak tahun ini akan sangat dipengaruhi dengan dinamika perekonomian yang akibat pandemi Covid-19.

Di semester I-2020, perlemahan aktivitas ekonomi menyebabkan terjadinya tekanan pada sektor unggulan, misalnya sektor manufaktur, pertambangan, dan perdagangan. Kemudian, berbagai insentif pajak yang juga berkontribusi dalam memperbesar belanja perpajakan.

Kata Darussalam, di semester II-20020, masih ada harapan pemulihan ekonomi secara gradual dan bergerak ke arah pertumbuhan yang lebih positif. Kunci utamanya, yakni mengandalkan konsumsi masyarakat. Dus, meningkatnya konsumsi tentu nantinya juga akan turut berdampak positif bagi PPN.

“Sementara, untuk pajak penghasilan (PPh), pola pemulihan penerimaannya sepertinya masih belum sedemikian optimal,” kata Darussalam kepada Kontan.co.id, Kamis (13/8).

Di sisi lain, Pengamat Pajak Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar mengatakan, perbaikan kinerja penerimaan pajak akan berlangsung pada semester II-2020.  Dia bilang, PPN bisa diandalkan di sisa akhir tahun, ini seiring dampak lebih lanjut dari kebijkan pemerintah melalui bantuan langusng tunai (BLT).

Sehingga, BLT khususnya yang sifatnya cash transfer akan meningkatkan konsumsi masyarakat, “Sejalan dengan mulai normalnya kegiatan ekonomi. Jadi semester II akan ada perbaikan. Dalam kondisi normal-pun biasanya terjadi perbaikan pada kinerja semester II,” kata Fajry kepada Kontan.co.id, Kamis (13/8)

Berdasarkan kondisi ekonomi yang lebih parah dari dugaan, Darussalam memprediksi, pertumbuhan penerimaan pajak 2020 akan terkontraksi. Proyeksi  DDTC, penerimaan pajak tahun 2020 berkisar antara minus 10%-14% dari realisasi akhir 2019 atau setara Rp 1.078,94 triliun-Rp 1.030,99 triliun.

Sedangkan, CITA masih optimistis penerimaan pajak bisa mencapai target dengan jaminan kembali normalnya aktivitas ekonomi di paruh kedua tahun ini. 

Baca Juga: Rencana strategis Kemenkeu dalam meningkatkan tax ratio

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×