kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.255   69,00   0,43%
  • IDX 6.901   35,74   0,52%
  • KOMPAS100 1.004   4,88   0,49%
  • LQ45 768   3,99   0,52%
  • ISSI 227   1,02   0,45%
  • IDX30 396   2,65   0,67%
  • IDXHIDIV20 457   1,32   0,29%
  • IDX80 113   0,52   0,46%
  • IDXV30 114   -0,13   -0,12%
  • IDXQ30 128   0,82   0,64%

Penerimaan Negara Naik, Defisit APBN 2022 Diperkirakan Bisa di Bawah Target


Kamis, 12 Mei 2022 / 14:58 WIB
Penerimaan Negara Naik, Defisit APBN 2022 Diperkirakan Bisa di Bawah Target
ILUSTRASI. Penerimaan negara diperkirakan makin membaik tahun ini sehingga defisit APBN bisa ditekan.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerimaan negara diperkirakan makin membaik tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pada tahun ini, penerimaan negara akan tumbuh hingga 11% yang ditopang oleh meroketnya harga-harga komoditas seperti batu bara dan crude palm oil (CPO).

Sisi lain, belanja negara juga diprediksi akan tumbuh mendekati 10%. “Belanja akan tumbuh karena berbagai kebutuhan mendesak yang harus kita biayai untuk bisa menjaga momentum dan juga untuk menjaga daya beli masyarakat,” kata Sri Mulyani dalam program B-Talk yang ditayangkan Kompas TV, Selasa (10/5).

Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Riko Amir mengatakan, perkiraan penerimaan negara yang lebih tinggi ini bersumber dari peningkatan harga-harga komoditas serta adanya pelaksanaan Undang-Undang (UU) Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Baca Juga: Kemenkeu Menimbang Dampak THR dan Larangan Ekspor CPO pada Target Pertumbuhan Ekonomi

Sementara peningkatan belanja negara merupakan bentuk partisipasi pemerintah dalam upaya mendorong perekonomian nasional.

Dengan kondisi tersebut, Riko optimistis, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 bisa ditekan dan pembiayaan utang dapat berkurang.

“Kita masih optimistis defisit akhir tahun ini bisa di bawah target APBN,” kata Riko kepada Kontan.co.id, Kamis (12/5).

Baca Juga: Hadapi Risiko Global, Sri Mulyani: Kerja Sama Antar Negara Diperlukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×