Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Menteri Keuangan Agus Martowardojo menilai, pelaksanaan National Single Window (NSW) belum optimal. Penyebabnya karena koordinasi antar instansi kurang maksimal.
Alhasil, Agus minta komitmen 18 lembaga untuk mendukung pelaksanaan NSW tersebut. Dia juga meminta lembaga tersebut menyediakan infrastruktur pendukung berupa jaringan dan komputer untuk memperlancar pertukaran dan pengiriman dokumen serta pegawai yang bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan INSW tersebut.
Catatan saja, NSW telah diluncurkan sejak 2007 silam. Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Fasilitas ini baru diresmikan tahun 2010 lalu dan diterapkan di lima pelabuhan utama di Indonesia yaitu Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Emas Semarang, Belawan, dan Bandara Soekarno Hatta.
Agus mengatakan, pemerintah terus meningkatkan berbagai fasilitas yang terdapat di dalam NSW. Nah, kali ini pemerintah juga meluncurkan fitur baru NSW yaitu sistem Single Sign On (SSO) dan Indonesian National Trade Repository (INTR) dan penerapan buku tarif kepabeanan Indonesia.
Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawady bilang fokus pengembangan NSW pada tahun 2011 lalu adalah untuk memperkuat sistem, misalnya dengan adanya Single Sign On untuk mempermudah pengguna jasa ekspor impor. Nah, untuk tahun ini pemerintah akan melanjutkan untuk membuat SPO dan call center. "Tahun 2012 akan (dilakukan penguatan) lebih ke dalam," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News