Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kuota penempatan transmigran ke pelbagai kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia akan menurun tahun ini. Penurunan kota disebabkan karena selain penggunaan anggaran diprioritaskan untuk membenahi infrastruktur di kawasan transmigrasi, juga karena adanya pengetatan seleksi calon transmigran.
“Kita prioritaskan untuk meningkatkan kualitas infrastuktur di kawasan transmigrasi. Kita ingin semuanya mendapat fasilitas yang memadai, sehingga anggaran pemberangkatan dikurangi," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dalam keterangan persnya, Rabu (1/7).
Menurut Muhaimin, peningkatan kualitas infrastruktur di kawasan transmigrasi dibutuhkan agar proses pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan transmigrasi dapat berkembang lebih cepat. Dengan begitu maka akan mendorong peningkatan perekonomian dan kesejahteraan transmigran. Beberapa prioritas pembangunan yang dilakukan antara lain pembangunan jalan, sarana transportasi, jembatan, listrik dan penyediaan fasilitas air bersih.
Pengalihan anggaran untuk peningkatan kualitas infrastruktur ini, kata Muhaimin berpengaruh pada menurunnya jumlah kuota penempatan transmigran. "Kalau biasanya bisa di atas 10.000 kepala keluarga, kali ini di bawahnya,” kata Muhaimin.
Kebijakan pengetatan seleksi calon transmigrasi pun turut mempengaruhi penurunan jumlah penempatan transmigran. Seleksi yang lebih ketat dilakukan untuk menjamin terpilihnya calon transmigran berkualitas.
“Para calon transmigran benar-benar mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan baru. Pemerintah tentunya membekali para transmigran dengan berbagai keterampilan yang disesuaikan dengan potensi di masing-masing lokasi penempatan, kata Muhaimin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News