Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Upaya pemerintah meningkatkan produksi dari sektor kelautan dan perikanan mendapat sambutan positif dari pelaku usaha di Tanah Air. Pada tahun 2015 ini, pendapatan nelayan dan petambak ditargetkan bisa meningkat hingga 200%.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengajak pemerintah dan pelaku usaha swasta bersama-sama meningkatkan produksi perikanan yang potensinya mencapai Rp 380 triliun per tahun. Pasalnya, selama ini, berdasarkan data statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), nilai perolehan perikanan tangkap masih sekitar Rp 72 triliun dan budidaya baru sekitar Rp 28,77 triliun.
"Nilai tersebut masih jauh dari yang diharapkan," ujar Yugi dalam acara Jakarta Food Security Summit di Jakarta Convention Center, Jumat (13/2).
Kadin mendorong agar pemerintah lewat Kementerian Koperasi, KKP, Kementerian Desa, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan para pelaku usaha perikanan agar bersama-sama merevitalisasi sektor perikanan dari hulu sampai hilir.
Kadin mencatat, produksi perikanan nasional pada tahun 2013 mencapai 19,55 juta ton. Angka tersebut naik 26% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 15,5 juta ton. Dengan kenaikan ini, Yugi optimis, para pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan, yakni para nelayan dan petambak dapat meningkatkan pendapatan mereka sampai 200% atau lebih.
Ia juga mengingatkan, potensi sektor kelautan Indonesia masih sangat besar dan masih belum digarap secara optimal. Karena itu saat ini penting kerjasama dalam meningkatkan program budidaya perikanan agar produksi perikanan dalam lima tahun ke depan bisa meningkat menjadi tiga kali lipat dari sekarang.
Sasaran utama yang harus dilakukan adalah meningkatkan stok pangan nasional untuk komoditas perikanan. Perlu juga meningkatkan kesejahteraan nelayan dan petambak di kampung nelayan dan petambak di pesisir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News