kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pemprov Bangun Fly Over Satrio di 2010


Senin, 28 September 2009 / 13:48 WIB


Reporter: Dyah Megasari | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI (Pemprov) tidak tinggal diam melihat tingkat kemacetan di Jakarta yang kian menjadi. Karenanya, pada 2010 mendatang, Pemprov berencana membangun Fly Over (FO) di Jl Satrio.

FO tersebut akan dibangun sepanjang Kampung Melayu hingga Tanah Abang. Untuk tahap pertama, pembangunan jalan layang dilakukan pada Jl Casablanca hingga Jl Mas Mansyur dengan panjang 3,5 kilometer. Rencananya, anggaran yang dialokasikan dalam APBD DKI 2009 sebesar Rp 778 miliar.

Kepala Bidang Jembatan Dinas PU DKI Novizal bilang, pembangunan jalan raya tersebut bertujuan untuk mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta yang semakin tinggi. "Sekarang lagi proses lelang Basic Design Engineering (BDE). Harapannya pertengahan Oktober 2009 sudah bisa ditentukan siapa pemenangnya," kata Novizal. Sekadar catatan, BDE adalah disain dasar sebuah pembangunan proyek.

Pasca pengumuman tender, perusahaan pemenang diberikan waktu selama tujuh bulan untuk membuat BDE. Sehingga BDE FO tahap pertama diharapkan rampung Mei 2010. Seiring dengan proses pembuatan BDE, pada awal tahun 2010, Dinas PU DKI akan melakukan tender pekerjaan fisik atau pembangunan konstruksi FO. Harapannya, pekerjaan fisik bisa dimulai pertengahan tahun 2010.

"Pengerjaan fisik konstruksi jalan layang kami buat kontraknya secara multi years. Paling lama tiga tahun. Namun, kami targetkan pembangunan FO Jl Satrio tahap pertama bisa selesai selama 17 bulan atau tahun 2011," ungkap Novizal.

Sekadar informasi, FO Jl Satrio ini merupakan usulan Gubernur DKI Jakarta untuk memisahkan lalu lintas jarak jauh dengan jarak dekat. "Awal tahun ini, Gubernur mengusulkan agar dibangun jalan layang di sepanjang Jl Satrio. Gunanya untuk memisahkan lalu lintas jarak jauh dan jarak pendek sehingga kemacetan dapat dikurangi," kata Novizal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×