Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Jumlah peserta tender pengadaan logistik pemilihan presiden ternyata cukup banyak. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat, peminatnya jauh lebih tinggi ketimbang pengadaan surat suara dan tinta pada pemilihan anggota legislatif.
Jumlah peminat lebih besar karena nilai pengadaan barang dan jasa untuk pemilihan presiden lebih kecil daripada tender untuk pemilihan anggota legislatif yang mencapai Rp 3,7 triliun. Walhasil, "Banyak perusahaan skala kecil dan menengah bisa ikut lelang," kata Wakil Kepala Biro Logistik KPU Boradi kepada KONTAN, Selasa (12/5).
KPU sudah mulai menggelar lelang pengadaan barang dan jasa sejak pekan lalu. Lelang ini meliputi pengadaan surat suara, tinta, dan segel. Total pagu anggarannya mencapai Rp 121 miliar lebih. Kendati nilai pagu anggarannya lebih kecil, KPU tidak melonggarkan persyaratan tender. Sebagai contoh, peserta lelang surat suara. KPU mengharuskan peserta tender memiliki kemampuan dasar 0,6 dari pagu per nilai paket pekerjaan.
Peserta lelang juga wajib memiliki mesin cetak web 4/2 ukuran plano dan mesin sheetfed empat warna ukuran plano dengan jumlah masing-masing empat unit. Selain itu, mereka harus menyediakan sekurang-kurangnya 10 mesin potong. Sebanyak empat unit harus milik sendiri dan sisanya boleh sewa.
Boradi yakin tak akan ada kendala pada pendistribusian surat suara pemilihan presiden. KPU telah memutuskan mendistribusikan surat suara dengan pesawat udara. "Kami menargetkan proses cetak dan kirim surat suara sekitar 15 hari," ujarnya.
Pasokan bahan baku kertas juga lancar. Sebab, kebutuhannya lebih sedikit karena ukuran kertas lebih kecil. "Kebutuhan kertas bisa di bawah 1.600 ton," kata Boradi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News