kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemilu usai, Apindo optimistis kegiatan usaha lebih menggeliat di kuartal II 2019


Kamis, 11 April 2019 / 15:29 WIB
Pemilu usai, Apindo optimistis kegiatan usaha lebih menggeliat di kuartal II 2019


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) menyebutkan di kuartal I tahun ini kegiatan dunia usaha semakin membaik, tercermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 8,65%, meningkat dari kuartal IV 2018 yang sebesar 6,19%. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis di kuartal II 2019 atau usai pemilu, kegiatan dunia usaha akan meningkat lagi.

Menurut survei BI, peningkatan di kuartal I 2019 terutama didorong meningkatnya kegiatan usaha di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, serta sektor Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan, juga sektor jasa-saja.

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menilai, kegiatan dunia usaha di kuartal I masih terbilang baik. Meski begitu, kegiatan dunia usaha di kuartal I ini belum bisa menunjukkan kegiatan dunia usaha sepanjang 2019.

Hariyadi berpendapat, kegiatan dunia usaha akan lebih menunjukkan peningkatan setelah pemilihan presiden selesai diselenggarakan. "Memang saat ini sudah membaik, tetapi sampai sekarang pelaku usaha masih menahan diri," ujar Hariyadi kepada Kontan.co.id, Kamis (11/4).

Hariyadi menambahkan, bila proses pemilu serentak sudah selesai dilaksanakan, pelaku usaha khususnya di sektor riil akan lebih percaya diri dalam berusaha.

Adanya perbaikan-perbaikan regulasi, menurut Hariyadi, akan berdampak positif terhadap kegiatan dunia usaha. Tak hanya itu, ekonomi masyarakat menengah ke bawah pun harus ditingkatkan sehingga daya beli masyarakat dapat terjaga.

Hariyadi menilai, di kuartal II nanti, kegiatan dunia usaha akan mulai meningkat kembali. "Masih optimistis. Yang mempengaruhi adalah kebijakan pemerintah, selain confidence politik, misalnya menterinya nanti seperti apa," ujar Hariyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×