Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah terus berupaya menekan penularan Covid-19.
Yurianto mengatakan, saat ini kenaikan kasus cukup tinggi atau angka kasus positif yang tinggi masih terjadi di beberapa daerah yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Meski begitu, Ia juga menyebutkan hari ini 15 provinsi tidak ada laporan kasus positif.
"Kita masih akan terus berupaya semaksimal mungkin pada provinsi-provinsi yang sekarang masih tinggi angkanya untuk bisa kita tekan tentunya berbasis pada masyarakat merubah perilakunya," kata Yurianto di Graha BNPB, Senin (1/6).
Lebih lanjut, Yurianto mengatakan, penerapan kehidupan baru (new normal) ditentukan oleh kondisi suatu wilayah. Ia menyebutkan, Gugus Tugas akan memberikan masukan kepada pemerintah daerah setelah melakukan kajian tentang aspek epidemiologi penyakit di wilayah itu.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Senin (1/6): 25.773 positif, 7.015 sembuh, 1.573 meninggal
Kemudian, gugus tugas akan menyampaikan tentang data-data tentang sistem kesehatan yang ada di daerah itu termasuk sistem surveilans kesehatan.
Atas dasar itulah maka Gugus Tugas akan bisa melihat bahwa memang ada beberapa kabupaten/kota yang tidak terdampak Covid-19. Daerah-daerah inilah yang kemudian semestinya sudah bisa melaksanakan tata kehidupan yang baru.
"Sudah barang tentu ini harus menjadi keputusan pemerintah daerah, sudah menjadi keputusan yang diambil bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan di kabupaten/kota tersebut," kata dia.
Yurianto mengatakan, perlunya hal itu dilakukan karena tahapan selanjutnya harus menciptakan kondisi dan harus ada upaya pra kondisi yang disampaikan kepada masyarakat agar memahami apa yang harus dilakukan.
Ia menyebutkan, daerah bukan hanya melakukan sosialisasi, tetapi juga edukasi pada semua aspek kehidupan. Kemudian, dilakukan simulasi di berbagai tempat dan fasilitas umum dengan tatanan hidup baru. Misalnya bagaimana implementasinya di pasar dan sekolah.
"Tentunya sepanjang perjalanan ini akan dilakukan pemantauan terkait dengan perkembangan epidemiologinya, sistem kesehatannya, sistem surveilans kesehatannya," ujar dia.