kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah tawarkan proyek koridor ekonomi ke Inggris


Kamis, 07 April 2011 / 15:30 WIB
Pemerintah tawarkan proyek koridor ekonomi ke Inggris
ILUSTRASI. Petugas kebersihan mengenakan masker dan pelindung wajah di mall milik Agung Sedayu Retail Indonesia


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah juga menawarkan proyek pembangunan koridor ekonomi kepada Inggris. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyampaikan tawaran tersebut kepada Pangeran Andrew Albert Christian Edward yang menjadi utusan khusus pemerintah Inggris untuk urusan investasi dan perdagangan internasional.

Hatta bilang, Pangeran Andrew memintanya ke Inggris memaparkan tentang masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. "Pak Hatta, you datang ke Inggris dan paparkan nanti saya arrange dengan beberapa menteri dan tokoh-tokoh pengusaha disana," tutur Hatta menirukan ucapan Pangeran Andrew kepadanya, Kamis (7/4).

Awalnya, Hatta ingin bertandang ke Inggris setelah kunjungan kerja ke Perancis pada 23 dan 24 Mei nanti. Cuma, Pangeran Andrew meminta untuk mengatur ulang pertemuan lantaran pada saat yang sama dia sedang bertugas ke luar negeri.

Inggris sudah menyatakan minatnya berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur. Cuma, pemerintah menghendaki pembangunan infrastruktur itu mendukung transportasi, ketersediaan energi, air bersih, serta manufaktur.

Sebagai informasi, proyek koridor ekonomi merupakan inti dari masterplan percepatan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Pemerintah mengembangkan enam koridor ekonomi meliputi Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku Utara, serta Papua dan Maluku.

Program ini mulai bergulir tahun 2011 hingga 2014 nanti. Saat ini pemerintah telah mendapat komitmen dukungan dana dari BUMN sebesar Rp836 triliun. Sebelumnya, pemerintah juga menawarkan proyek koridor ekonomi kepada Turki saat kunjungan Presiden Abdullah Gul pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×