kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,08   3,74   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah tawarkan kredit berbunga rendah ke pasar ekspor baru


Selasa, 03 Juli 2018 / 15:58 WIB
Pemerintah tawarkan kredit berbunga rendah ke pasar ekspor baru
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini, rupiah terlihat rentan terhadap sentimen eksternal. Bila ada riak-riak sedikit di pasar, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan merosot.

Disebut-sebut, salah satu problem yang menyebabkan hal ini terjadi adalah transaksi berjalan atau current account Indonesia yang masih mencatatkan defisit. Artinya, apabila impor lebih besar dari ekspor, sulit bagi rupiah untuk menguat.

Oleh karena itu, pemerintah kini fokus untuk memacu ekspor. Salah satu program yang direncanakan oleh pemerintah dalam hal ini adalah National Interest Account (NIA) untuk ekspor. NIA adalah pendanaan untuk proyek pemerintah tertentu yang dinilai strategis.

“Ini untuk membantu para eksportir kita dengan pembiayaan untuk menerobos pasar ekspor yang baru,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara di gedung DPR RI, Selasa (3/7).

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Adrianto mengatakan, artinya, untuk mendukung pembiayaan ekspor ke negara, semisal Afrika, pemerintah dapat mendukung perusahaan yang melakukan ekspor tersebut melalui kredit ekspor berbunga rendah.

“Ini masih konsep dan masih dibahas,” kata dia kepada KONTAN, Selasa.

Strategi ini, menurut Suahasil, agar dapat setidaknya dapat mengkompensasi lonjakan impor yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Ia menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir barang-barang yang diekspor Indonesia merupakan komoditas mentah dan semi industri. Dengan kebijakan tersebut, maka ekspor Indonesia akan jauh lebih bervariasi.

“Biasanya barang tradisional, seperti alas kaki, mebel, sekarang sudah mulai eskpor gerbong kereta. Pasarnya baru juga, sekarang (meluas) ke Bangladesh. Ini jadi strategi 3-5 tahun ke depan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×