kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah targetkan serapan bansos capai 95% di Desember, ekonom: Sulit


Minggu, 26 Juli 2020 / 18:52 WIB
Pemerintah targetkan serapan bansos capai 95% di Desember, ekonom: Sulit
ILUSTRASI. JAKARTA,1106-DISTRIBUSI BANSOS. Relawan dari Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) memindahkan bantuan sosial (bansos) untuk warga di Sekretarian DPP Pospera, Jakarta, Kamis (11/06). Banutan yang akan di distribusikan ke beberapa wilayah ini dilakukan guna me


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memperkirakan penyerapan belanja penanganan Covid-19 di bidang perlindungan sosial bisa mencapai 95% pada bulan Desember 2020 mendatang. Dengan penyerapan tersebut, diperkirakan proyeksi tambahan penduduk miskin baru antara 3,02 juta sampai dengan 5,71 juta orang bisa ditekan menjadi 1 juta orang. 

Sementara itu, realisasi belanja perlindungan sosial saat ini baru mencapai Rp 74,54 triliun atau 36,55% dari total alokasi sebesar Rp 203,90 triliun. 

Baca Juga: Kemenkeu ungkap tantangan paling berat dalam menyaluran bansos

Sejalan dengan hal tersebut, Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Dhenny Yuartha Junifta mengatakan, dengan proporsi serapan yang masih rendah maka akan sulit untuk memenuhi target penyerapan sampai 95% pada Desember 2020 mendatang. 

Di sisi lain, terkait dengan tambahan masyarakat miskin baru, rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Maret menunjukkan bahwa sudah ada tambahan 1,6 juta penduduk miskin baru. 

"Padahal data tersebut diambil pada satu bulan awal adanya pandemi Corona, bulan April-Juli kenaikannya pasti lebih besar dari itu. Maka dari itu, semestinya bantuan sosial bisa lebih masif dalam tiga bulan terakhir ini, karena saat itu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan," ujar Dhenny kepada Kontan.co.id, Minggu (26/7). 

Dhenny memperkirakan, dengan adanya PSBB pada periode bulan April-Juli maka tambahan penduduk miskin baru akan lebih banyak. Untuk itu, pemerintah semestinya bisa melakukan percepatan penyerapan bansos di periode ini. 

Baca Juga: Belanja penanganan Covid-19 di bidang perlindungan sosial capai Rp 74,54 triliun

Namun, dengan realisasi serapan yang saat ini masih rendah maka upaya pemerintah untuk bisa menekan tambahan penduduk miskin harus lebih optimal. 

"Apabila memang proyeksi penduduk miskin bisa ditekan menjadi 1 juta dari 5 juta, atau targetnya turun 80%, maka effort pemerintah harusnya bisa lebih kencang," kata Dhenny. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×