Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mematok target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 di rentang 5%-5,5% year on year (yoy). Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang berada di kisaran 5,2%-5,8% secara tahunan.
Target pertumbuhan ekonomi tersebut terdiri dari konsumsi rumah tangga yang diprediksi tumbuh 5%-5,3% yoy, konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNRT) tumbuh 5,2%-7% yoy, dan konsumsi pemerintah tumbuh 2,8%-4,5% yoy.
Kemudian untuk pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi ditargetkan naik 5,6%-7% yoy. Lalu, untuk ekspor-impor masing-masing tumbuh 5,8%-7,9% yoy dan 6%-8,6% secara tahunan.
Baca Juga: Jokowi: Saya menyadari ada kepenatan, kejenuhan, kesusahan selama pandemi Covid-19
Jokowi mengatakan target pertumbuhan ekonomi tahun depan telah mempertimbangkan berbagai aspek. Namun, ia mengatakan pemerintah tetap mewaspadai ekonomi tahun depan, karena perkembangan Covid-19 masih sangat dinamis.
“Kita akan menggunakan seluruh sumber daya, analisis ilmiah, dan pandangan ahli untuk terus mengendalikan Pandemi Covid-19. Dengan demikian, pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial dapat dijaga serta terus dipercepat dan diperkuat,” kata Jokowi dalam Pridato Presiden RI dalam Rangka Penyampaian RUU Tentang APBN TA 2022, Senin (16/8).
Jokowi menambahkan, tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut juga menggambarkan proyeksi pemulihan yang cukup kuat, didukung oleh pertumbuhan investasi dan ekspor sebagai dampak pelaksanaan reformasi struktural.
“Namun, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat ketidakpastian global dan domestik dapat menyumbang risiko bagi pertumbuhan ekonomi ke depan,” ujar Jokowi.
Selanjutnya: Ketua DPR Puan Maharani optimistis ekonomi tahun 2022 bakal lebih baik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News