Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pembiayaan utang atau penarikan utang baru mencapai Rp 132,2 triliun hingga Mei 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pembiayaan utang tersebut turun 12,2% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 150,5 triliun.
Ia menjelaskan, pembiayaan dengan penarikan utang baru ini menurun dikarenakan pemerintah memanfaatkan penggunaan sumber dari saldo anggaran lebih (SAL) tahun sebelumnya.
"Tentu teman-teman bertanya, kok bisa pembiayaan utang pada saat penerimaan negara turun padahal belanjanya naik? Karena kita juga menggunakan dari sumber yang berasal dari SAL tahun sebelumnya," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Kamis (27/6).
Baca Juga: Sri Mulyani Sudah Bayarkan Subsidi Energi Rp 56,9 Triliun Hingga Mei 2024
Secara rinci, pembiayaan utang ini utamanya bersumber dari penerbitan surat berharga negara (SBN) yang mencapai Rp 141,6 triliun. Nilai ini setara 21,3% terhadap APBN dan mengalami penurunan 2% secara year on year (YoY).
"Padahal tadi disebutkan penerimaan negara turun, belanja naik. Tapi malah issuance SBN bisa kita turunkan 2%," katanya.
Di sisi lain, realisasi pembiayaan non utang mencapai Rp 47,6 triliun. Angka ini setara dengan 37,9% dari pagu anggaran dalam APBN 2024 sebesar Rp 125,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News