kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pemerintah Siapkan Insentif PPN DTP Mobil Hybrid, Ini Bocorannya


Senin, 19 Februari 2024 / 17:43 WIB
Pemerintah Siapkan Insentif PPN DTP Mobil Hybrid, Ini Bocorannya
ILUSTRASI. Mobil hybrid juga sudah hemat bahan bakar minyak dan rendah polusi.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah akan memberikan insentif untuk mobil listrik berteknologi hybrid.

Airlangga bilang, insentif tersebut tengah dibahas bersama kementerian teknis. Namun, dirinya menyebut bahwa bentuk insentif yang akan diberikan oleh pemerintah untuk mobil hybrid adalah dalam bentuk pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP).

"Nanti kita akan bahas dengan kementerian teknis, kita sedang kaji. Sama dengan PPN DTP, kalau sekarang kan 1%, nanti kita akan exercise," ujar Airlangga kepada awak media di Jakarta, Senin (19/2).

Dirinya juga sudah memiliki hitung-hitungan terkait dampak pemberian insentif tersebut terhadap penjualan mobil hybrid. Namun lagi-lagi, insentif tersebut akan dibahas terlebih dahulu bersama kementerian terkait.

Baca Juga: Penjualan Wholesales Mobil pada Januari 2024 Turun 18,4%, Simak Rekomendasi Analis

"Kita lagi kaji dulu. Hitung-hitungan ada, tapi kita mesti rapatin dulu," katanya.

Sebelumnya, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan, memang sudah sewajarnya pemberian insentif juga ditujukan kepada mobil hybrid. Hal ini lantaran mobil hybrid juga sudah hemat bahan bakar minyak (BBM) dan rendah polusi.

"Kalau bisa diberikan insentif maka penjualan akan meningkat pesat, karena harga jualnya juga lebih terjangkau dibanding mobil listrik," kata Jongkie kepada Kontan.co.id, Minggu (18/2).

Apalagi, kata Jongkie, mobil hybrid juga tidak memerlukan infrastruktur tambahan seperti pengisian baterai kendaraan listrik (charging station).

Sementara itu, Kepala Pusat Industri Perdagangan dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho sependapat, insentif juga perlu diberikan kepada konsumen mobil hybrid, apalagi daya beli masyarakat sedang tumbuh.

Namun, perlu dilihat urgensi dari pemberian insentif tersebut.

Baca Juga: Persaingan Bisnis Mobil Bekas Kian Sengit

"Pemberian insentif (mobil hybrid) ini ada urgensinya sendiri, apakah ini hanya akan mendorong penjualan atau memang ada target-target lain," kata Andry.

Andry meyakini, pemberian insentif tersebut akan mendorong penjualan mobil hybrid seperti yang berkaca pada pemberian insentif yang sudah digelontorkan untuk mobil listrik berbasis baterai untuk battery electric vehicle (BEV).

"Ini yang menurut saya juga harus diberikan insentif. Artinya kita ingin mendorong agar produksi kendaraan itu bisa dimaksimalkan untuk kegiatan ekspor. Bukan hanya di dalam negeri saja," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×