kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Pemerintah siap rilis paket kebijakan ekonomi III


Kamis, 06 Maret 2014 / 13:04 WIB
Pemerintah siap rilis paket kebijakan ekonomi III
ILUSTRASI.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemerintah memastikan akan segera mengeluarkan paket kebijakan ekonomi tambahan pada kuartal pertama 2014 ini. Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan dua paket kebijakan ekonomi.

Menurut menteri koordonator bidang perekonomian Hatta Rajasa, paket kebijakan yang ketiga ini tujuannya sama dengan paket-paket sebelumnya, yaitu untuk menurunkan current account deficit atau defisit neraca transaksi berjalan.

Dalam paket yang ketiga kali ini, pemerintah akan fokus dalam menjaga dana yang keluar atau capital outflowtifak terlalu besar.

Caranya, dengan memberikan insentif agar keuntungan pemilik modal asing yang ada di Indonesia tifak dibawa ke negara asal investor. "Kalau keuntungan itu ditanamkan kembali di Indonesia, tentu mencegah keluar sehingg mengurangi defisit," ujar Hatta, seperti dikutip dari website Setkab RI (www.setkab.go.id).

Selain itu, dalam paket tersebut rencananya akan dikeluarkan kebijakan untuk menekan impor minyak dan gas (migas). Caranya, dengan mempercepat konversi gas dari Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sebagai informasi, dalam paket kebijakan sebelumnya diatur mengenai cara mengurangi impor barang konsumsi dan meningkatkan ekspor. Untuk itu, pemerintah telah mengeluarkan aturan Kemudahan Impor Untuk Tujuan Ekspor (KITE).

Selain itu, pemerintah juga telah memberikan knsentif pengurangan pajak bagi perudahaannya yang tidak melakukan pemecatan karyawan. Aturan ini, dikeluarkan ditengah ancaman merosotnya dunia usaha karena kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×