CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Pemerintah Sebut Lokasi Rumah Tapera Paling Tidak 1 Jam dari Tempat Kerja


Rabu, 05 Juni 2024 / 21:49 WIB
Pemerintah Sebut Lokasi Rumah Tapera Paling Tidak 1 Jam dari Tempat Kerja
ILUSTRASI. Kebijakan iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) terus menjadi sorotan publik. Salah satu yang menjadi perhatian ialah belum adanya kejelasan lokasi perumahan yang dijanjikan kepada masyarakat peserta Tapera.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kebijakan iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) terus menjadi sorotan publik. Salah satu yang menjadi perhatian ialah belum adanya kejelasan lokasi perumahan yang dijanjikan kepada masyarakat peserta Tapera.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Herry Trisaputra Zuna mengatakan lokasi rumah yang diberikan bagi peserta Tapera paling tidak berjarak satu jam dari tempat kerjanya.

“Melihat perkembangan hari ini, urbanisasi sangat tinggi, tentunya kita ingin agar masyarakat tadi bisa bertempat tinggal dalam waktu tempuh yang terjangkau, katakan satu jam dari tempat kerja,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/6).

Herry menyebut, pihaknya tengah mengupayakan realisasi penyaluran hunian bagi peserta program Tapera tidak hanya masif di sektor rumah tapak. Pemerintah menyarankan agar masyarakat beralih ke rumah susun atau rusun.

Baca Juga: BP Tapera Sebut Belum Tahu Pasti Kapan Iuran Bakal Mulai Ditarik

Sementara itu, Komisioner Badan Pengelola Tapera (BP Tapera), Heru Pudyo Nugroho menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi pihaknya saat ini adalah terkait ketersediaan lokasi rumah tapak.

Kondisi ini diperparah dengan data yang menunjukkan ketimpangan pemilikan rumah atau backlog, di mana mencapai 9,95 juta anggota keluarga.

Untuk itu, BP Tapera bakal menggalakan hunian rumah vertikal (susun) bagi masyarakat agar persoalan bakclog ini dapat dikendalikan.

“Ke depan mindset untuk membiasakan masyarakat hidup di rumah vertikal itu jadi tantangan, karena kredit KPR yang dari FLPP maupun Tapera itu juga kita gunakan untuk membiayai rumah vertikal atau rumah susun, bukan hanya rumah tapak,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×