kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah rehabilitasi 153.000 ruang SD dan SMP yang rusak


Selasa, 27 September 2011 / 20:20 WIB
Pemerintah rehabilitasi 153.000 ruang SD dan SMP yang rusak
ILUSTRASI. Pencari kerja melintasi salah satu perusahaan yang membuka lowongan saat Pameran Bursa Kerja


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk merehabilitasi 153.000 ruang kelas yang rusak berat untuk SD dan SMP. Program ini ditargetkan bakal tuntas seluruhnya pada tahun anggaran 2011-2012.

Wakil Presiden Boediono melalui Juru Bicara Wapres, Yopie Hidayat menyampaikan program rehabilitasi ruang sekolah yang rusak menjadi prioritas program pembangunan. "Rehabilitasi ruang sekolah yang rusak untuk SD dan SMP harus menjadi prioritas. Semua tuntas menyiapkan sasarannya, pendanaannya, dan mekanisme pelaksanaannya," katanya di kantor Wakil Presiden, Selasa (27/9).

Sejauh ini pemerintah terus melakukan pendataan terkait jumlah ruang sekolah yang mengalami kerusakan. Pengumpulan data sementara sudah mencakup 70% dari seluruh sekolah di Indonesia meliputi di Sumatera, Jawa, dan Bali. sedangkan pengumpulan data untuk 30% sekolah sisanya masih sedang berlangsung di wilayah Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Targetnya, seluruh data dasar itu akan terkumpul sebelum akhir 2011.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh menjelaskan total dana yang dibutuhkan untuk merehabilitasi 153.000 ruang kelas mencapai Rp 20,4 triliun. "Dengan perincian, untuk anggaran 2011 pemerintah akan merehabilitasi ruang kelas SD dan SMP yang rusak sebanyak 21.500 ruang kelas," katanya.

Angka 21.500 ruang kelas itu terdiri dari 18.000 ruang kelas SD dan 3.500 ruang kelas SMP dengan total anggaran Rp2,8 triliun. Perinciannya Rp2,3 triliun SD dan Rp518 miliar SMP. Dari total anggaran Rp2,8 triliun, Rp700 miliar di antaranya berasal dari penghematan anggaran Kementerian Pendidikan Nasional di APBN.

M Nuh menjelaskan mekanisme pelaksanaan program ini dengan mekanisme penyaluran secara langsung atau block grant ke setiap sekolah. Dirinya mengakui mekanisme ini penuh risiko terlebih berdasarkan pengalaman banyak sekolah yang tidak pengalaman dalam administrasi dan teknisnya. "Kita di situ berikan pendampingan secara administratif dan teknis," katanya.

Dalam tim pendampingan juga bakal melibatkan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Perguruan Tinggi, TNI, serta SMK . "Nanti jangan sampai tidak paham dan menjadi bulan-bulanan dari masyarakat sampai pengadilan," jelasnya.

Menyangkut program rehabilitasi madrasah, berada di bawah Kementerian Agama. Sejauh ini masih dilakukan pengumpulan data yang valid menyangkut jumlah ruang kelas yang rusak. Pasalnya pemerintah hanya bakal mengucurkan bantuan kepada madrasah yang datanya sudah diverifikasi.

Menteri Agama, Suryadharma Ali menuturkan sejauh ini angka ruang kelas madrasah yang rusak mencapai 55.000 yang bakal diproyeksi rehabilitasinya sampai tahun 2014. "Sedangkan untuk tahun 2012 yang akan diperbaiki hanya 5.000 ruang kelas rusak ringan maupun berat, negeri maupun swasta," katanya.

Sedangkan untuk ruang kelas baru mencapai 800 kelas dengan total keseluruhan anggaran mencapai Rp507 miliar. Sebagai informasi, rapat komite pendidikan ini dihadiri Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh, Menteri PAN dan RB EE Mangindaan, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng, Menteri Agama Suryadharma Ali, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati, Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, serta para pejabat eselon I dari berbagai kementerian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×